Jurus PT Garam Tingkatkan Produksi dalam Jangka Panjang
Kemudian, pihaknya berencana melebarkan sayap di Nagekeo dan Pulau Alor di Nusa Tenggata Timur. Sampai saat ini pihaknya baru akan melakukan survei apakah lahan tersebut layak untuk didirikan pabrik garam industri.
Sebab, meski Indonesia memiliki garis pantai yang panjang, namun tidak semuanya memenuhi persyaratan untuk bisa menjadi lahan garam. Perlu dicermati bagainana iklim, demografi, dan tekstur tanah sebelum didirikan pabrik garam.
"Soalnya kita pernah ada potensi di Sumba Timur, Sumba Barat, ternyata setelah kita tinjau lapangan kurang layak untuk lahan garam karena tanah berkarang dan agak curam. Itu agak susah," ucapnya.
Sementara, meski dibantu dengan teknologi dari BPPT, namun tetap tidak bisa meningkatkan produktivitas karena hanya mengubah raw material yang masih berbentuk garam untuk bahan baku dapat ditingkatkan dan diolah menjadi garam industri. Untuk pembuatan garam industri ini memerlukan kandungan natrium klorida (Nacl) yang tinggi di atas 94 persen.
"Peningkatan produktivitas itu ada sebetulnya, tapi bukan dari BPPT. Kita sudah kerja sama dengan KKP untuk teknologi. Ini harapan kita bisa jadi solusi, tapi kita masih mencari-cari lagi mau mengombinasi antara prisma, tunnel, dengan best tekin," tuturnya.
Jika memungkinkan, pihaknya akan melakukan benchmarking ke Jepang untuk menggabungkan teknologi yang dimiliki Indonesia dengan Jepang agar lebih maksimal produktivitasnya. Sebab, Jepang memiliki teknologi yang cukup bagus dalam hal ini.
Editor: Ranto Rajagukguk