Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekonom Ungkap Skema Biaya Kereta Cepat dari Jepang Lebih Murah Ketimbang China
Advertisement . Scroll to see content

Kekayaan Taipan Properti China Anjlok, Terbesar Bos Evergrande Kehilangan Rp659 Triliun

Jumat, 17 Desember 2021 - 08:29:00 WIB
Kekayaan Taipan Properti China Anjlok, Terbesar Bos Evergrande Kehilangan Rp659 Triliun
Bos Evergrande Hui Ka Yan kehilangan kekayaan Rp659 triliun.
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Para taipan properti China mengalami tahun terburuk sejak 2012. Salah satunya pendiri Evergrande Group Hui Ka Yan yang kehilangan kekayaannya mencapai 46 miliar dolar AS atau setara Rp659,35 triliun. 

Sektor properti mengalami tekanan berat di tahun ini lantaran kebijakan pemerintah China yang ketat terhadap perusahaan pengembang properti. Pemerintah China juga mendorong perusahaan mengendalikan utang yang terlalu besar dan mengurangi spekulasi, pada akhirnya membuat perusahaan mengalami gagal bayar utang. Selain itu, Presiden Xi Jinping juga berjanji ingin mendistribusikan kekayaan di negara itu untuk kemakmuran bersama. 

Profesor ekonomi di Chinese University of Hong Kong Terence Chong mengatakan, sektor properti di China telah tumbuh sangat cepat selama dua dekade terakhir karena ekspansi yang agresif melalui utang yang tinggi. 

"Perkembangan sudah pasti akan melambat dengan utang yang lebih rendah dari bank. China sedang mengubah dan meningkatkan ekonominya, dan properti akan menjadi kurang populer di masa depan," kata dia, dikutip dari Bloomberg, Jumat (17/12/2021).  

China telah berusaha menstabilkan ekonominya, di mana sektor properti menyumbang sekitar 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun kebijakan baru tahun lalu untuk mencegah gelembung perumahan menyebabkan masalah bagi para pengembang setelah bertahun-tahun mengandalkan utang untuk tumbuh. 

Sejak itu, harga rumah turun, bank menjadi lebih berhati-hati meminjamkan uang dan investor semakin skeptis terhadap perusahaan. Hasilnya, sekitar 15 perusahaan properti di China mengalami gagal bayar obligasi korporasi pada tahun ini dan pemilik perusahaan telah menggunakan setidaknya 3,8 miliar dolar AS aset pribadi mereka untuk membantu membayar utang. 

Krisis telah menggerus kekayaan para taipan properti yang menjadi kaya selama tahun-tahun karena booming-nya sektor tersebut. Dan Hui Ka Yan menjadi contoh bagi para taipan properti yang jatuh di negara itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut