Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Metro Gagalkan Perdagangan Pakaian Bekas Impor asal Korsel hingga China
Advertisement . Scroll to see content

Kemendag-Satgas Sita Pakaian Bekas hingga Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46,1 Miliar

Selasa, 06 Agustus 2024 - 12:44:00 WIB
Kemendag-Satgas Sita Pakaian Bekas hingga Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46,1 Miliar
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat memperlihatkan barang impor ilegal di Penimbunan Pabean Bea dan Cukai Cikarang, Bekasi, Selasa (6/8/2024). (Foto: Jonathan Simanjuntak)
Advertisement . Scroll to see content

BEKASI, iNews.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Polri dan Satgas Impor Ilegal menyita barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia. Total barang impor ilegal yang disita nilainya mencapai Rp46,1 miliar.

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menuturkan, barang-barang ini terdiri dari barang berupa tekstil dan produk tekstil (TPT) sebanyak 20.000 rol. Barang-barang tersebut diduga tidak dilengkapi dokumen perizinan impor.

"Artinya, barang itu masuk enggak jelas isinya serta dokumen yang lainnya, terkait asal barang sebanyak 20.000 rol. Dari hasil tindak tersebut keseluruhan barang diperkirakan nilai barang yakni sebesar RP46,1 miliar (46.1811.205.400)," ucap pria yang akrab disapa Zulhas di Penimbunan Pabean Bea dan Cukai Cikarang, Bekasi, Selasa (6/8/2024).

Selain Kementerian Perdagangan, Satgas Impor Ilegal seperti Bareskrim Polri juga melakukan penindakan terhadap pakaian bekas dengan total 1.883 bal. Ditjen Bea dan Cukai melalui Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok mengamankan sebanyak 3.044 bal.

Kantor Pengawasasn dan Pelayanan Bea Cukai Cikarang juga telah mengamankan ratusan produk jadi seperti seperti karpet handuk, pack testil, nilon polister, alas kaki. Terdapat juga 6.578 barang elektronik seperti laptop, handphone, mesin fotocopy dan 5.896 pcs garmen.

"Ini merupakan penindakan sejak kemarin Satgas kita bentuk, sampai nanti Desember akan terus," tuturnya.

Adapun, Zulhas menyebut barang-barang itu didapatkan dari berbagai negara. Negara-negara ini terdiri dari negara ASEAN, China hingga negara di Asia Selatan.

Selain itu, Zulhas juga mengajak masyarakat untuk membeli barang yang jelas masuknya. Sebab, menurutnya setiap barang yang masuk ke Indonesia terdapat biaya ke negara.

"Misalnya kalau bapak ibu belanja beli kaos dari luar negeri 60.000 dapat tiga, karena kan tiap kaos masuk itu bea Rp60 ribu masuk ke negara. Jalau kalau kita beli baju kaos Rp50 ribu di mall dari luar jangan bangga, itu pasti masuknya enggak bener," katanya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut