Kementerian ESDM Bidik Motor BBM di Atas 5 Tahun Dikonversi ke Listrik
JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif optimistis konversi kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke listrik atau electric vehicle (EV) meningkat pada tahun-tahun mendatang. Dia mencatat peralihan kendaraan roda dua BBM ke listrik mencapai 4-5 persen per tahun.
Menurutnya, pemerintah tengah membidik motor-motor tua atau berusia di atas lima tahun untuk dikonversikan. Langkah itu sekaligus mengurangi subsidi dan kompensasi BBM.
Selain itu, Arifin memastikan 140 juta kendaraan yang dikonversi ke listrik mampu mengurangi 100 juta ton CO2.
"Yang penting kalau 140 juta unit kendaraan diganti listrik bisa kurangi 100 juta ton CO2. 2060-kan emisi kita bisa nol, kita akan gunakan semua potensi energi baru di Indonesia," ujar Arifin saat ditemui wartawan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/11/2022).
Menurut hitungannya, penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai jauh lebih murah dibandingkan menggunakan BBM. Dia mencontohkan, kendaraan roda dua bisa menghabiskan dana Rp10.000 untuk satu liter Pertalite dengan jarak 30 kilometer (km).
Sementara, motor listrik hanya membutuhkan daya 1 kilowatt-hour (KWh) dengan biaya Rp1.600 untuk perjalan 30 km.
"Dari hasil konversi motor listrik bagi motor diatas 10 tahun, 30 km itu seliter Pertalite Rp10.000, kalau motor listrik itu cuma perlu 1 KWh, Rp1.600. Nah, kemudian motor ini kan tiap tahun ganti oli dan lain lain, biaya bisa Rp2,5 juta sendiri, kalau motor listrik kan enggak perlu ganti oli dan lain-lain," kata dia.
Adapun saat ini jumlah motor yang masih menggunakan BBM mencapai 120 juta unit. Tak hanya itu, ada kecenderungan jumlah tersebut akan terus meningkat.
"Motor BBM itu ada 120 juta unit kecenderungan akan naik terus 4-5 persen per tahun. Mobil 20 juta unit lebih dan naik terus," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama