Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peringatan Dini BMKG, Waspada Potensi Hujang Sedang-Lebat hingga 27 November
Advertisement . Scroll to see content

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Punya Sistem Pemantau Bencana

Sabtu, 13 November 2021 - 13:21:00 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Punya Sistem Pemantau Bencana
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan punya sistem pemantau bencana. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - General Manager Technical Design Management PT Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC) Rachman Suhanda mengatakan, salah satu hal paling penting dalam pengembangan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah sistem pemantauan bencana cuaca dan gempa.

"Jadi kalau kita lihat bahwa ada dua kelompok besar yang kita monitor, yang pertama terkait terjadinya hujan, angin dan juga adanya benda asing yang akan mengganggu dan membahayakan kereta cepat terutama di overpass. Kedua terkait gempa, di sini tentunya kita paham Indonesia salah satu negara yang sering dan tendensinya kuat," kata Rachman dalam Webinar, Sabtu (13/11/2021).

KCIC akan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna berkolaborasi dalam menentukan peringatan dini bencana yang diadaptasi ke beberapa teknologi yang sudah disiapkan.

"Terkait BMKG, artinya kita juga akan berkolaborasi dengan institusi-institusi yang menyangkut kebencanaan, di mana yang paling tidak early information itu bisa kita dapat dan juga bisa kita kolaborasikan di dalam mitigasi disaster monitoring concept kita," ujar dia.

Lebih lanjut Rachman menjelaskan, KCIC menyiapkan komposisi monitoring system, yakni central equipment dan dispatching building.

"Artinya, di situ ada area yang kontrol atau monitoring di keseluruhan kereta cepat, adanya di Tegalluar. Kemudian adanya sensor, dan dispatching terminal untuk melihat, mengevaluasi, menganalisis hasil-hasil data dari lapangan, termasuk dari CCTV yang dipasang," tuturnya.

Sementara untuk early warning gempa, Rachman menegaskan, kereta cepat ini sensitif dengan perubahan alignment, geometri dan getaran. Jika getaran terlalu besar bisa menyebabkan kecelakaan, sehingga akan dipasangkan sistem peringatan dini.

"Ini ada hubungannya juga dengan BMKG, karena BMKG ini paling tidak punya banyak sensor yang dekat epicentrum gempa karena gempa ini gelombang P daripada gelombang S terkait level gempa yang terjadi kita pasang 7 sensor, di sekitar Halim, Karawang, Purwakarta, Walini, Tegalluar," ujarnya.

"Fungsinya adjustment dari justifikasi gempa yang terjadi, fungsi dari early warning dan alarm, tindakan yang akan diambil dari manajemen sistem bahwa sudah terintegrasi dan di setup tinggal kereta mengikuti sistem ini," imbuh Rachman.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut