Kereta Cepat Whoosh Disebut Balik Modal 100 Tahun, Stafsus Erick Thohir: Harus Dihitung Komprehensif
JAKARTA, iNews.id - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga merespons perkiraan Ekonom Senior Indef Faisal Basri soal balik modal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh lebih dari 100 tahun lamanya. Menurutnya, perhitungan tersebut tidak cermat karena hanya mengacu pada harga tiket saat ini saja.
"Yang dihitung Faisal Basri dan kawan-kawan itu harga tiket pada 2023 itu sama tidak dengan harga tiket pada 2090? Bukan saya katakan bahwa ada kenaikan-kenaikan," ujar Arya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Menurutnya, balik modal kereta cepat harus dihitung secara komprehensif atau menyeluruh, termasuk mempertimbangkan kondisi makro ekonomi nasional di masa-masa mendatang.
"Harus lihat juga inflasi, kenaikan pendapatan terjadi kondisi ekonomi ada perubahan makro semakin bagus, rakyat semakin makmur dan sejahtera sehingga kemampuan daya beli tinggi," ucapnya.
Sebagai seorang ekonom, Arya menilai Faisal seharusnya lebih jeli dalam melakukan perhitungan. Menurutnya, Faisal tidak memasukkan potensi kenaikan pendapatan masyarakat, peningkatan ekonomi Indonesia, dan juga kemampuan daya beli masyarakat yang semakin meningkat di masa mendatang.