Kisah Eks Perwira Jadi Pengusaha Pemilik Operator Helikopter Terbesar ke-2 di Asia Pasifik
Ibrahim pun akan terus meningkatkan kinerja perusahaannya, di antaranya dengan menginvestasikan 250 juta dolar AS untuk meningkatkan jumlah helikopter yang dimiliki dan disewakan hingga 30 persen selama dua tahun ke depan. Ini dilakukan untuk memanfaatkan potensi pasar global untuk layanan helikopter lepas pantai yang diperkirakan akan berkembang menjadi 3,1 miliar dolar AS pada 2028 dari 2,5 miliar dolar AS pada 2022, menurut laporan Research & Markets yang berbasis di Dublin.
Ibrahim juga mencari pasar baru untuk mengurangi ketergantungan Weststar pada Malaysia. Perusahaan pun tertarik pada Namibia, Equatorial Guinea, dan Mauritania di Afrika, Guyana, dan Suriname di pantai utara Amerika Selatan, dan Indonesia.
Di sisi lain, Ibrahim juga memiliki rencana ambisius untuk bisnis mobilnya, yang diprediksi memiliki pendapatan konsolidasi sebesar 315 juta ringgit. Adapun perusahaannya merupakan distributor eksklusif untuk kendaraan Maxus China di Malaysia melalui Weststar Maxus.
Ibrahim berencana menambah lebih banyak dealer untuk meningkatkan distribusi kendaraan listrik dan hibrida Maxus, yang diperkirakan mencapai 20 persen dari penjualan Maxus tahun ini. Sementara, Weststar Auto miliknya adalah dealer Honda Jepang, dan Weststar Motors menjual mobil mewah impor.
Pada bisnis kuliner, Ibrahim mempercayakan putra tertuanya, yakni Syed Muhammad Arif untuk mengelola sembilan gerai kopi Wolf & Turtle di Malaysia dan berencana untuk melipatgandakan jumlah toko pada 2025. Ibrahim juga memiliki restoran Thailand kelas atas di pusat perbelanjaan dengan merek Absolute Thai yang beroperasi dengan mitra.
Dia menolak untuk merilis data keuangan untuk sebagian besar perusahaannya. Karena itu, tidak diketahui dengan pasti pendapatan yang dihasilkan dari perusahaan miliknya. Apalagi, perusahaannya juga belum merencanakan untuk pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dalam waktu dekat.
Editor: Jujuk Ernawati