Kisah Monica Amadea, dari Reseller Baju Kini Sukses Bangun Bisnis Fesyen 

JAKARTA, iNews.id - Pepatah menyebut hasil tidak akan mengkhianati usaha. Itulah yang saat ini dialami Monica Amadea, CEO sekaligus pendiri bisnis fesyen merek Monomolly yang kini terkenal di kalangan anak muda. 

Hebatnya, dari kerja kerasnya itu, baju-baju hasil produksi Monomolly sampai tembus pasar internasional. Adapun negara tujuan ekspor Monomolly di antaranya Singapura, Malaysia, dan Thailand. 

Baca Juga

Menhub Minta Seluruh Unit Kerja di Sektor Kelautan Bekerja 24 Jam Selama Nataru

Untuk mencapai keberhasilan itu tidak lah instan. Monica memulai usaha produk pakaian khusus perempuan ini saat berusia 20 tahun. Awalnya, dia hanyalah seorang reseller baju wanita. Tetapi, karena didorong keinginnannya menjadi pebisnis sukses, akhirnya dia mencoba untuk memproduksi sendiri dan menjualnya. 

Kala itu, dia menjual produk bajunya terbatas. Kemudian, dia mencoba untun menjualkannya melalui lokapasar atau e-commerce pada 2017. Tak disangka, penjualannya melesat saat dijual secara online. 

Baca Juga

Kisah Sukses Bejo, Penyandang Disabilitas Jadi Pengusaha Konveksi

Karena tingginya permintaan, Monica mempekerjakan seseorang untuk menjadi admin gudang sekaligus menjadi tangan kanannya dalam mengemas dan proses pengiriman. 

Baca Juga

Kisah Sukses Petani Milenial Majalengka Budi Daya Jambu Kristal, Sekali Panen Raup Rp1,2 Miliar

Saat ini, Monomolly sudah memiliki tim dengan karyawan mencapai puluhan orang. Monica mengaku, salah satu kunci dalam kesuksesan bisnisnya adalah keberanian dan spontanitas. Dia cenderung berani mengeksekusi ide yang muncul di kepalanya begitu saja pada suatu waktu. 

Satu hal yang unik dan dikenang hingga saat ini oleh Monica, adalah ketika mendesain baju hasil dirinya menonton drama korea. Dia tersinspirasi untuk membuat setelah blazer yang dikenakan salah satu peran dalam drama tersebut. 

Baca Juga

Kisah Sukses Sara Blakely, dari Sales Kini Jadi Miliarder

Sebelumnya, dia tidak pernah terpikir bahwa desain bajunya itu disukai pasar. Namun, semua diluar dugaan, baju tersebut bisa terjual sampai ribuan potong hanya dalam hitungan detik di salah satu marketplace.

Editor: Aditya Pratama