Kisah Pendiri Oracle, Dulu Kerja Serabutan Kini Orang Terkaya ke-4 di Dunia
Taktik mereka berhasil. Pelanggan pertama Oracle adalah pelanggan besar, yakni CIA. Produk mereka kemudian menjadi database paling populer yang pernah dijual.
Keberhasilan itu terbayar untuk Ellison. Dia adalah eksekutif dengan bayaran tertinggi di AS sebelum mengundurkan diri sebagai CEO pada 2014. Tapi ternyata menjadi orang kaya bukanlah tujuannya.
"Ketika saya memulai Oracle, yang ingin saya lakukan adalah menciptakan lingkungan di mana saya akan menikmati bekerja. Itu adalah tujuan utama saya. Tentu, saya ingin mencari nafkah. Saya tentu tidak pernah berharap menjadi kaya, tentu saja tidak sekaya ini," tuturnya.
Ellison saat ini memiliki gaya hidup yang hanya bisa dia impikan selama masa kanak-kanak di Chicago. Dia sempat mengaku tidak percaya bisa sampai pada level ini.
Berdasarkan data Real Time Billionaires Forbes, dia merupakan orang terkaya keempat di dunia, di bawah Jeff Bezos, Elon Musk, dan Bernard Arnault. Kekayaan konglomerat 78 tahun ini mencapai 114 miliar dolar AS atau Rp1.721 triliun.
Dengan kekayaannya tersebut, Ellison punya banyak koleksi mobil dan jet pribadi, serta memiliki tim berlayar. Portofolio real estatnya yang luar biasa mencakup klub golf pribadi di Rancho Mirage, California; sebuah rumah senilai 70 juta dolar AS di Silicon Valley; bekas rumah musim panas keluarga Astor di Newport, Rhode Island; vila taman bersejarah di Kyoto, Jepang; dan seluruh pulau Lanai di Hawaii.
Dan karena dia menyukai bola basket, dia membuat lapangan di dua kapal pesiarnya. Dia juga telah memberikan banyak donasi, khususnya penelitian medis dan pendidikan.
Editor: Jujuk Ernawati