Kisah Presiden Kenya William Ruto, Dulu Nyeker ke Sekolah dan Jualan Ayam Jadi Kaya Raya

NAIROBI, iNews.id - William Samoei Ruto atau William Ruto merupakan presiden baru Kenya. Dia adalah salah satu orang terkaya di Kenya yang lahir dari keluarga miskin. 

Ruto lahir pada 21 Desember 1966 di Desa Sambut, Kamagut, Kabupaten Uasin Gishu. Dia mengenyam pendidikan di sekolah dasar di SD Kerotet. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Wareng, sebelum pindah ke SMA Kapsabet Boys Kabupaten Nandi. 

Baca Juga

Ribuan Penerbangan Dibatalkan Akibat Shutdown, Ekonomi AS Kuartal IV Terancam Negatif

Karena hidup miskin, saat SD, dia pergi ke sekolah tanpa alas kaki. Ruto baru memakai sepatu pertama kali pada usia 15 tahun. Dia juga menjual ayam dan kacang tanah di pinggir jalan di daerah pedesaan lembah Rift untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

"Saya menjual ayam di perlintasan kereta api dekat rumah saya. Saya membayar (sekolah) untuk saudara-saudara saya. Tuhan telah baik kepada saya dan melalui kerja keras dan tekad, saya memiliki sesuatu," katanya, dikutip dari Africa News, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga

Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Orang Terkaya China dari Jualan Air Minum Kemasan

Pada 1990, dia lulus dari Universitas Nairobi jurusan Botani dan Zoologi, di mana kemudian dia juga mendapatkan gelar Ph.D. 

Setelah lulus kuliah, pada 1992, dia mulai terjun ke dunia politik, dengan mengepalai gerakan pemuda YK'92, yang bertugas menggalang dukungan untuk presiden otokratis saat itu, Daniel Arap Moi. Pada 1997, ketika dia mencoba memulai karier parlementernya dengan memperebutkan kursi di Elodret North, Moi justru mengatakan kepadanya bahwa dia adalah anak orang miskin yang tidak sopan. 

Baca Juga

Kecilnya Miskin dan Cuma Lulus SD, Pria Ini Jadi Konglomerat berkat Nippon Paint

Dia tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Penentangnya saat itu mengatakan, dia menyedot uang dari proyek YK'92 dan menggunakannya untuk berbisnis, dan tuduhan korupsi serta perampasan tanah. Ruto membantah semua tuduhan tersebut.

"Saya dapat mempertanggungjawabkan setiap koin yang saya miliki," ujarnya.