Krisis Batu Bara, Erick Thohir: Semua Elemen Harus Gotong Royong, Tak Saling menyalahkan
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta semua elemen untuk saling gotong royong di tengah krisis batu bara dan liquefied natural gas (LNG) di dalam negeri. Dia juga meminta direksi BUMN sektor energi dan kelistrikan tidak mengedepankan ego sektoral.
Erick mengaku telah menghubungi direksi PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk, dan PT PLN (Persero) untuk memastikan adanya kerja sama yang berkesinambungan dalam mengatasi kelangkaan sumber daya tersebut.
"Situasi seperti ini, seluruh elemen, baik kementerian, BUMN, pengusaha harus bergotong royong dan tidak saling menyalahkan," kata Erick, dikutip Rabu (5/1/2022).
Dia menegaskan, BUMN akan merealisasikan kebijakan pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam negeri menjadi prioritas utama. Erick juga mengingatkan kepada produsen batu bara swasta agar mendukung kebijakan pemerintah karena yang dinilai tidak disiplin akan dikenakan sanksi berat berupa pencabutan izin operasional.
"Saya juga setuju pihak swasta yang memang tidak disiplin seperti pernyatan Bapak Presiden, ya harus dihukum, bahkan dicabut (izin operasinya)," ujar dia.
Namun Erick menilai tidak semua produsen batu bara melanggar ketentuan kewajiban pasok atau Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 25 persen, yang diatur dalam regulasi saat ini.
"Jangan disamaratakan kalau ada yang bagus lalu disamaratakan ini salah semua, tidak. Makanya solusinya bukan saling menyalahkan, tapi bergotong royong menyelesaikan masalah," ucap Erick.
Dia pun meminta, ke depan ada kontrak jangka panjang terkait DMO yang dapat disesuaikan setiap bulan, bukan per tahun. Dia juga menilai perlu adanya antisipasi atas hambatan dalam kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi pasokan batu bara.
Editor: Jujuk Ernawati