Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ngaku Kerap Baca Doa Lifting Minyak sebelum Tidur supaya Tembus Target
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merestui perpanjangan kontrak Lapindo Brantas sebagai operator wilayah kerja minyak dan gas (WK migas) Brantas hingga 20 tahun ke depan.

Ladang migas yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur itu merupakan salah satu blok migas terminasi yang kontraknya berakhir pada 2020. Dengan demikian, operator existing akan mengelolanya hingga 2040.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengakui adanya keterlambatan dalam perpanjangan WK Brantas tersebut. Pasalnya, tiga WK terminasi lain yang masa kontraknya habis pada 2020 yaitu WK Malacca Straits, Salawati dan Kepala Burung Blok A sudah ditandatangani pada 11 Juli 2018 lalu.

"Sebelumnya, seperti yang disampaikan bapak dirjen migas karena ada masalah administrasi jadi baru bisa tandatangan hari ini," kata Ego di kantornya, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Ego mengatakan, pemerintah memutuskan untuk mempercepat perpanjangan kontrak WK-WK tersebut karena tak ingin produksi migas turun. "Jadi spiritnya itu makanya kita percepat proses," ujarnya. 

Mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas tersebut mengatakan, pemerintah menerapkan skema bagi hasil gross split untuk WK Brantas. Pemerintah akan mendapatkan bonus tanda tangan (signature bonus) 1 juta dolar AS atau setara Rp13,4 miliar dan komitmen kerja pasti untuk lima tahun pertama sekitar 115,5 juta dolar AS atau setara Rp1,5 triliun.

Kontrak ini berlaku efektif tanggal 23 April 2020 untuk jangka waktu kontrak selama 20 tahun dengan kontraktor Lapindo Brantas, PT Prakarsa Brantas dan PT Minarak Brantas Gas. Kontrak itu juga mewajibkan pemberian 10 persen hak partisipasi (participation interest/PI) kepada BUMD Jawa Timur.

"Selain WK Brantas membayar signature bonus 1 juta dolar AS, dia juga langsung nyetor 10 persen. Jadi 115 juta dolar AS sekitar 11 juta dolar AS langsung dibayar ke bank langsung di awal. Jadi, ini PNBP yang cukup besar buat negara," ujarnya. 

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut