Majukan Bisnis Kopi Indonesia, Kemenkop UKM Fokus Korporatisasi Petani Kopi Berbasis Koperasi
"Ini akan menjadi satu-satunya koperasi yang memiliki akses penjualan kopi langsung ke Starbucks," ujar Teten Masduki.
Selain itu, terdapat juga Koperasi Klasik Beans-Sunda Hejo di Jawa Barat yang mengonsolidasikan petani perhutanan sosial dan akan memasok kopi specialty untuk kebutuhan dalam negeri dan mancanegara.
"Juga ada Koperasi Kopi Wanita Gayo (Kokowagayo) yang menjadi satu-satunya koperasi wanita di Asia Tenggara yang masuk dalam Organic Product Trading Company (OPTCO) Cafe Femenino,” ungkap Teten Masduki.
Dari sisi hilir, lanjutnya, KemenKopUKM mendorong konsumsi kopi di dalam negeri, di mana anak muda menjadi kunci. Dimana kopi telah disinergikan ke dalam prioritas 2022, yaitu pemulihan transformatif, di mana afirmasi 70 persen program kementerian untuk anak muda, perempuan dan usaha ramah lingkungan, termasuk kopi.
MenkopUKM menjelaskan, komoditas kopi telah menggerakkan kinerja UMKM dan koperasi, baik dari sisi hulu dan hilir. Hal ini dibuktikan dengan 96 persen perkebunan kopi Indonesia dikuasai oleh 1,3 juta petani dan lebih dari 2.950 kedai kopi dikelola anak muda dan pelaku ekonomi kreatif.
“Di tengah pandemi, Kopi dan rempah adalah komoditas unggulan negara kita yang harus dikelola dengan baik, dikuasai inovasi teknologinya, punya nilai tambah, menyejahterakan petani, dan berkelanjutan," tutur Teten Masduki.
Editor: Jeanny Aipassa