Menteri PUPR Sebut Indonesia Butuh 50 Bendungan Baru Setiap 5 Tahun, Ini Alasannya
Terdapat lima isu utama yang diangkat pada Seminar ini, yaitu bendungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tantangan pembangunan bendungan dan tanggul di masa depan, keamanan bendungan dan tanggul dalam menghadapi cuaca ekstrim, keamanan bendungan terhadap gempa, serta meningkatkan peran bendungan beserta waduknya dalam mendukung energi baru dan energi terbarukan.
"Kami mengajak semua pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, industri, organisasi dan masyarakat luas untuk bersama-sama bertukar pikiran dan berkolaborasi dalam seminar ini," ujar Airlangga.
Pada hari pertama tanggal 8 Desember 2023 diselenggarakan workshop dengan tema “Dam Risk Management” dan sharing session yang menghadirkan pembicara dari PT PLN, JICA, World Bank, serta melibatkan Young Engineering Forum INACOLD.
Workshop ini dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai kalangan. Selain workshop, secara paralel telah dilaksanakan field trip ke Bendungan Karian yang diikuti oleh 90 peserta.
Sebanyak 70 makalah yang masuk dalam seminar ini dan akan dipresentasikan pada 9 Desember 2023 dalam dua sesi yang dibagi dalam empat ruang paralel. Pada hari kedua ini juga digelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) KNI-BB 2023.
"Semoga hasil dari seminar ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan teknik bendungan dalam mendukung pembangunan dan pengelolaan bendungan yang lebih efisien," tutur Airlangga.
Turut hadir Executive Director Yayasan Pendidikan Pelita Harapan Stephanie Riady, para Senior Kementerian PUPR, para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di Lingkungan Kementerian PUPR, Pengurus Harian Komite Eksekutif KNI-BB, para ahli sumber daya air, para ahli bendungan, para engineer bendungan, serta para civitas akademisi.
Editor: Jeanny Aipassa