Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Raffi Ahmad Beli Tas Ivan Gunawan Rp500 Juta untuk Bangun Masjid di Yokohama
Advertisement . Scroll to see content

MRT Jakarta Dapat Utang dari Jepang Rp14,5 Triliun untuk Bangun Rute Tomang-Medan Satria

Kamis, 16 Mei 2024 - 21:00:00 WIB
MRT Jakarta Dapat Utang dari Jepang Rp14,5 Triliun untuk Bangun Rute Tomang-Medan Satria
ilustrasi MRT Jakarta dapat utang dari Jepang
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT MRT Jakarta (Perseroda) mendapatkan dukungan pembiayaan melalui pinjaman dari JICA Japan International Cooperation Agency) sebesar Rp14,5 triliun. Utang diberikan untuk pembangunan rute Tomang-Medan Satria. 

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan groundbreaking yang akan dilaksanakan Agustus itu untuk fase 1 tahap 1 sepanjang 30,4 KM dari Tomang - Medan Satria. Fase 1 tahap 1 itu termasuk dalam pembangunan MRT Fase 3 koridor Cikarang-Balaraja

Tuhiyat menjelaskan, pinjaman tersebut telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat melalui APBN, maupun Pemerintah Daerah melalui APBD yang akan menjamin pinjaman tersebut. 

"Loan sudah tandatangan Pemerintah dengan Jepang, total Rp14,5 triliun, dari total itu nanti pinjamannya ditanggung oleh Pemerintah DKI 51 persen lewat APBD, 49 persen ditanggung oleh Pemerintah pusat lewat APBN," ujar Tuhiyat dalam konferensi pers di Kantor MRT Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Lebih lanjut, Tuhiyat menjelaskan mekanisme pencairan dana tersebut akan dilakukan secara bertahap yang akan langsung disalurkan dari JICA kepada kontraktor yang sudah melakukan pengerjaan. 

"Dari total ini sudah tersedia 14,5 triliun, nanti kontraktor bekerja, nanti JICA akan bayar langsung ke kontraktor, jadi uangnya memang masih di lender di JICA," tuturnya. 

Sehingga dalam proyek ini, terlebih dahulu akan menggunakan kantong pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah lewat APBN atau APBN. Sebab proses pencairan dana dari JICA sendiri juga memerlukan waktu. 

"Tinggal disepakati yang mau awal awal itu, mau pakai dari hibah APBN dulu atau mau dari DKI, karena prosesnya agak sedikit berbeda, ini yang kita namanya threesub agreement, ada Pemerintah Pusat, Daerah, dan JICA," ucap dia.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina menambahkan pembangunan MRT East - West Fase 1 tahap 1 yang bulan Agustus bakal melakukan groundbreaking akan membentang sepanjang 30,4 KM, yang terdiri dari 21 stasiun. 

Sebanyak 13 stasiun akan dibangun di atas atau elevated, dan 8 stasiun bawah tanah atau underground. Proyek tersebut merupakan telah mendapatkan dukungan pembiayaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp14,5 triliun lewat mekanisme pinjaman alias loan. 

MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Dalam pengerjaannya, akan terbagi menjadi 4 (empat) tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medan Satria sepanjang 22,7 km).

Kemudian, Fase 1 Tahap 2 (Kembangan - Tomang sepanjang 9,2 km), Fase 2 Timur (Medan Satria - Cikarang sepanjang 21,8 km) dan Fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).

"Rencananya akan dilakukan Groundbreking di Agustus 2024, dan kita akan siapkan pengadaan jalur underground pertama di tahun ini," ujar Weni.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut