Nasib Bisnis Retail selama PPKM Darurat, Sektor Nonpangan Paling Terdampak
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengatakan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 3-20 Juli 2021 membuat bisnis retail bulan ini sangat terdampak. Kinerja retail sektor pangan mengalami penurunan hingga 60 persen, sedangkan sektor nonpangan mencapai 90 persen.
Roy mengatakan, penurunan tersebut akibat seluruh pusat perbelanjaan atau gerai nonesensial terpaksa ditutup selama PPKM Darurat.
"Terkait PPKM, situasinya sangat menggerus sektor retail karena adanya pembatasan mobilitas. Ini tentunya mempengaruhi konsumen datang ke retail dan membuat pembelanjaan serta konsumsi juga menurun dan terdampak signifikan," kata Roy saat dihubungi, Minggu (11/7/2021).
Roy menjelaskan, supermarket atau pasar swalayan yang esensial dibatasi jam operasional. Sementara retail sektor nonpangan tidak esensial di mal, yang menjual kebutuhan pakaian, elektronik, dan sepatu, ditutup.
"Ini sangat terdampak sekali. Untuk pangan saja turun sampai 60 persen, dan untuk nonpangan turun hingga 90 persen karena mereka harus tutup. Otomatis mereka tidak bisa berdagang," ujarnya.