Outlook 2023: Sukses Gelar Jajak Pasar, Pembangunan IKN Siap Dimulai

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proyek pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur itu ditaksir membutuhkan pendanaan sekitar Rp600 tirliun hingga tahun 2045 mendatang.
Pemerintah pun menyusun skema pembiayaan pada mega proyek tersebut, agar tidak boros memakan anggaran, maka porsi APBN hanya dialokasikan sebesar 20 persen dari total kebutuhan biaya tersebut yang akan masuk pada Pagu Anggaran setiap tahunnya. Sedangkan 80 oerseb sisanya dibebani kepada pemilik modal atau investor dalam negeri maupun luar negeri.
Mengingat kebutuhan biaya yang cukup besar, akhirnya para penyelenggara negara mulai dari setingkat menteri hingga Presiden Joko Widodo mencari investor dalam penyediaan fasilitas umum (fasum) maupun fasilitas sosial (fasos) di IKN.
Pemerintah pun menggelar penjajakan pasar pada Agustus 2022 lalu, dimana Presiden Jokowi menyampaikan pidato kunci di hadapan pelaku industri berbagai bidang, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, hingga properti.
Sementara, Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada rapat kerja bersama Komisi IX mengungkapkan bahwa invetsor untuk IKN sudah ada, baik dari investor dalam negeri maupun luar negeri.
"IKN ini investornya sudah ada, dari Uni Emirate Arab (UEA), dari China, Beberapa Negara Eropa, Taiwan, Korea Selatan," ucap Bahlil.
Di kesempatan lain, Bahlil mengungkapkan, komitmen investasi untuk pengembangan IKN Nusantara hingga tahun 2024 tidak kurang dari Rp200 triliun. Paling tidak investasi itu berasal dari negara-negara yang disebutkan oleh Bahlil saat Raker bersama Komisi VI.
"Mereka sudah menyampaikan penawarannya kepada kami bahkan sebagian saya sudah bawa ke Bapak Jokowi untuk menyampaikan tapi sekali lagi angka detailnya belum boleh saya sampaikan," ucap Bahlil.
Sedangkan untuk UEA sendiri, Bahlil sempat menyebut sudah ada minat investasi di IKN senilai 20 miliar dolar AS atau setara Rp311.93 triliiun (kurs:Rp15.596). Namun demikian, Bahlil belum pernah menjelaskan kapan minat-minat Invetasi tersebut bakal segera di ekseskusi. "Nanti diumumkan (realisasinya), mungkin diumumkan tahun depan, awal-awal (tahun)," tuturnya.
Sedangkan untuk Korea Selatan Sendiri, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan dan Digtal, Mohammed Ali Berawi menjelaskan, IKN akan menjadi tempat penelitian dan pengembangan mobil terbang. Bahkan pada tahun 2024 mendatang rencananya siap untuk dilakukan uji coba di IKN Nusantara.
"Jadi kita (IKN) jadi pusat pengembangannya (mobil terbang), advance teknologi ini kita terima untuk kerjasama, jadi nanti akan ada uji test di IKN, rencananya di 2024," ucap Ali Berawi.