Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bertemu Prabowo di Istana, Bahlil Beberkan Rencana Pembangunan PLTS
Advertisement . Scroll to see content

Pameran PVS ASEAN 2023 Pertama di Indonesia, Bidik Listrik Tenaga Surya untuk Rumah Tangga

Rabu, 15 November 2023 - 17:37:00 WIB
Pameran PVS ASEAN 2023 Pertama di Indonesia, Bidik Listrik Tenaga Surya untuk Rumah Tangga
Photovoltaic & Storage (PVS) ASEAN Conference and Expo atau Pameran PVS ASEAN 2023 digelar di ICE BSD, Tangerang.  (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id - Photovoltaic & Storage (PVS) ASEAN Conference and Expo atau Pameran PVS ASEAN 2023 untuk pertama kalinya digelar di Indonesia, pada 14-16  November 2023, di ICE BSD, Tangerang.  

Pameran yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional, diikuti lebih dari 33 perusahaan yang memerkan teknologi dan produk inovatif terbaru untuk energi baru terbarukan (EBT). 

Teknologi dan produk EBT itu, meliputi Independent and grid systems, solar charges, solar energy supplies for transportation, tracking systems, thermal storage, on- and off-grid storage, software, solar cells, solar thermal power plants, dan lain sebagainya.

"Pameran Photovoltaic & Storage (PVS) ASEAN 2023 pertama di Indonesia ini merupakan pameran internasional, dimana perusahaan peserta pameran berasal dari China, Singapura, dan beberapa representatif di Indonesia," ujar President Director, PT Adhouse Clarion Events, Toerangga Putra, dalam keterangan, Rabu (15/11/2023).

Menurut dia, dalam pameran tersebut EBT masih menjadi isu yang disoroti oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya dengan membidik penggunaan pembangkit listrik tenaga surya untuk rumah tangga. 

"Masyarakat yang tertarik menggunakan panel surya sebagai sumber listrik di rumah, bisa mengunjungi PVS ASEAN Conference and Expo," ungkap Toerangga. 

Dia menjelaskan, PVS ASEAN 2023 juga akan menampilkan rangkaian rantai pasok industri teknologi tenaga surya dan penyimpanan secara komprehensif, yang akan membantu mendorong transisi energi Indonesia menuju sumber daya yang lebih bersih dan terbarukan. 

Selain itu, lanjutnya, ada juga konferensi yang bisa diikuti oleh pengunjung yang ingin mengetahui lebih lanjut soal pemanfaatan sinar matahari sebagai pembangkit listrik.

"Bukan hanya pameran produk, tapi ada juga konferensi yang menghadirkan beragam narasumber, sehingga pengunjung juga dapat mengetahui lebih dalam soal tenaga surya," tutur Toerangga.

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa Kementerian ESDM telah merancang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dimana sebanyak 75 persen penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis dari energi terbarukan.

" Ada dua pokok adalah pertama pembangunan green enabling transmition line, yang memfasilitasi penambahan 32 gigawatt dari hydro dan geo thermal, akan ada penambahan 75 persen kapasitas pembangkit yang berasal dari energi terbarukan kemudian 25 persen dari energi gas. Sehingga, ini mampu menurunkan emisi gas rumah kaca secara drastis," ujar Darmawan.

Meski demikian, masih ada yang harus dihadapi baik dari sisi kebijakan, strategi, inovasi teknologi, hingga risiko investasi. Saat ini, baik pemerintah maupun masyarakat tidak hanya mengidentifikasi tantangan namun juga bersama-sama menjawab tantangan perubahan iklim dengan berbagai cara.

"Ini adalah tantangan global yang harus dihadapi bersama dengan demikian kita bisa mengatasi hal itu. Sesuai arahan presiden transisi energi akan menjaga momentum pembangunan dalam hal bersamaan membangun kapasitas nasional memberikan kemakmuran bagi rakyat tapi juga menjaga kelestarian lingkungan," tutur Darmawan.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut