Pandemi Covid-19, Pelaku Bisnis Makin Tergantung Sistem Digital

JAKARTA, iNews.id - Tantangan pandemi Covid-19 sepanjang 2020 telah memperjelas lansekap bisnis di era digital dan New Normal. Meskipun aktivitas masyarakat di luar rumah berkurang, tapi mereka semakin terbiasa berkegiatan secara online.
Tak heran, pasar online kini memiliki porsi semakin besar. 

Laporan terbaru Asosiasi Pengelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) hingga kuartal II 2020, pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta atau 73,7 persen dari populasi. Hal itu mendorong kahadiran infrastruktur internet yang semakin merata dan transformasi digital yang masif. 

Baca Juga

HGB untuk Investor IKN Batal Diberikan hingga 190 Tahun, Begini Respons Nusron Wahid

Bagi para pelaku bisnis fakta tersebut dapat dijadikan acuan dalam menjalankan bisnis di masa depan. Porsi pasar online semakin besar harus digarap dengan maksimal. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah bagaimana brand semakin di ranah digital. Untuk mewujudkannya dapat dilakukan melalui aktivitas branding dan public relation yang semakin kreatif melalui platform digital. 

Baca Juga

Hotman Paris Ungkap 5 Poin soal Boikot JNE, Pelaku Hoaks Akan Dipidanakan

“Dengan kata lain, setiap brand perlu terus bergerak cepat dan lincah mengikuti arah perubahan lingkungan bisnis dalam menyongsong era revolusi industri generasi keempat (4.0) ini. Karena kemajuan sebuah brand sangat ditentukan bagaimana cara kita untuk mampu adaptif terhadap perkembangan zaman, kemudian menghadirkan brand ke hadapan pelanggan potensial melalui cara yang mudah dan simpel,” ujar CEO Tras N Co Indonesia, sekaligus penggagas Indonesia Digital Popular Brands Award 2020, Tri Raharjo, dalam video conference, Rabu (16/12/2020).