Pemuda 29 Tahun Hasilkan Rp17,2 Miliar dari Podcast, Begini Caranya
 
                 
                Selain itu, dia juga berkolaborasi dengan brand tertentu sekali setiap bulan, dengan menyebutkannya saat acara berlangsung. Sponsor-sponsor tersebut membayar biaya yang bervariasi tetapi Bartlett memperkirakan podcast-nya menghasilkan 1,2 juta dolar AS atau Rp17,2 miliar pada tahun ini.
Selama beberapa tahun pertama podcast-nya, Bartlett mengatakan, dia tidak pernah konsisten merilis video. Namun akhirnya dia berkomitmen untuk merilis sebuah video setiap Senin, dan hasilnya jumlah audiens meningkat pesat.
"Konsistensi membuka segalanya, itu mengajarkan Anda lebih cepat daripada orang lain. Itu meningkatkan pertumbuhan dan membangun audiens, ini membantu membangun irama yang membuat mereka kembali lagi,” ucap Bartlett.
Lebih lanjut dia menuturkan, penting untuk memahami dari mana pertumbuhan audiens berasal, mengingat sebagian besar penemuan podcast baru tidak terjadi pada platform seperti Spotify dan iTunes. Bartlett mengatakan, memposting video podcast-nya di YouTube membantu dalam hal penemuan konten karena memiliki rekomendasi video yang bergulir.
"Selain itu, penting juga menemukan keseimbangan yang tepat antara konsistensi dan kualitas pada saat yang bersamaan,” katanya.
Dalam beberapa kasus, dia menjelaskan, ada wawancara yang tidak ditayangkan karena percakapan itu tidak “cukup berharga” untuk dibagikan kepada audiens. Bartlett mengatakan, memiliki standar semacam ini akan membantu meningkatkan kualitas konten.
Sementara dalam hal biaya, dia telah menghabiskan sekitar 54.856 dolar AS atau Rp788 juta untuk peralatan, dan mempekerjakan delapan orang untuk terlibat dalam produksi podcast.
Editor: Jujuk Ernawati