Permintaan Tinggi, Blue Origin Sudah Jual Tiket Wisata Antariksa Hampir Rp1,45 Triliun
TEXAS, iNews.id - Pendiri perusahaan antariksa Blue Origin, Jeff Bezos mengatakan, telah menjual tiket hampir 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,45 triliun untuk penerbangan penumpang ke luar angkasa di masa depan.
"Permintaannya sangat, sangat tinggi," kata dia setelah melakukan penerbangan ke luar angkasa, dikutip dari CNBC, Rabu (21/7/2021).
Kendati demikian, Blue Origin belum mengungkapkan tarif penumpang untuk melakukan penerbangan ke antariksa dengan menggunakan pesawat roket New Shepard. Satu-satunya indikasi struktur harga adalah lelang publik yang diadakan perusahaan beberapa waktu lalu untuk penerbangan pertamanya dengan Bezos, yang bernilai 28 juta dolar AS atau sekitar Rp406 miliar.
Tarif tersebut lebih mahal beberapa kali lipat dari kisaran yang dibanderol kompetitornya yang sudah lebih dahulu melakukan penerbangan luar angkasa, yakni Virgin Galactic.
Bezos mengatakan, Blue Origin akan menerbangkan misi manusia dua kali lagi pada tahun ini. Namun dia belum memastikan berapa jumlah awak New Shepard yang akan diluncurkan pada 2022 mendatang.
"Kami akan mencari tahu soal itu," ujarnya.
Blue Origin saat ini memiliki dua pesawat roket New Shepard di fasilitasnya di Texas. Satu digunakan untuk penelitian penerbangan kargo dan lainnya untuk penerbangan penumpang.
"Kami benar-benar ingin berlatih dengan kendaraan ini, jadi kami harus membuat lebih banyak booster (mesin pendorong) untuk terbang lebih sering," ucapnya.
Sementara itu, Bezos telah melakukan penerbangan luar angkasanya menggunakan New Shepard dari gurun di Texas pada 20 Juli 2021 bersama dengan saudaranya Mark Bezos, dan penerbang wanita perintis Wally Funk yang berusia 82 tahun serta Oliver Daeman yang berusia 18 tahun. Funk dan Daeman menjadi astronot tertua dan dan termuda di dunia.
Adapun waktu yang dihabiskan Bezos bersama dengan tiga penumpang dalam misi manusia perdana Blue Origin sekitar 11 menit. Dengan terbang di ketinggian 106 kilometer (km) di garis Karman, mereka sempat mengalami gravitasi nol.
Editor: Jujuk Ernawati