Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Rekomendasi Restoran Jepang di Jakarta Wajib Coba, Tawarkan Menu Autentik
Advertisement . Scroll to see content

Pernah Rugi Rp2 Miliar, Pria Ini Sukses Bangun 5 Cabang Restoran ala Jepang

Minggu, 19 Februari 2023 - 22:25:00 WIB
Pernah Rugi Rp2 Miliar, Pria Ini Sukses Bangun 5 Cabang Restoran ala Jepang
Rifqi Mohamad merupakan pemilik sekaligus pendiri restoran ala Jepang, NomiNomi Delight. Sebelum sukses, Rifqi pernah mengalami kerugian sampai Rp2 miliar. (Foto: YouTube JagaLilin)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Rifqi Mohamad merupakan pemilik sekaligus pendiri restoran ala Jepang, NomiNomi Delight. Sebelum sukses hingga memiliki lima cabang hingga saat ini, Rifqi pernah mengalami kerugian sampai Rp2 miliar.

Rifqi mengalami perjalanan naik dan turun saat mendirikan usahanya. Namun, dia selalu bertekad untuk terus memperbaiki kesalahannya.

“Untuk berhasil, kita sebagai seorang pengusaha harus memiliki endurance yang kuat,” ujar Rifqi dikutip dari Youtube JagaLilin, Minggu (19/2/2023).

Rifqi merupakan mantan karyawan di salah satu perusahaan telekomunikasi. Awalnya, dia memilih untuk menempuh karier sebagai karyawan karena merasa pengusaha adalah pekerjaan yang sulit. Hal tersebut dia saksikan dari kedua orang tuanya yang bekerja sebagai pengusaha.

“Saya lihat jadi pengusaha itu capek, bapak dan ibu saya selalu pergi subuh dan pulang malam, akhirnya pilih jadi karyawan saja,” tuturnya.

Namun, setelah berhasil menjejakkan kariernya sebagai karyawan senior di bidang teknologi, dia memutuskan untuk resign dari perusahaan tersebut pada tahun 2012 karena merasa memiliki nilai sebagai seorang pengusaha. 

Rifqi juga membaca buku-buku yang berkaitan dengan kewirausahaan untuk menambahkan pengetahuannya. Walaupun dia telah memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman dari ayah dan ibunya, dia tetap belajar dari buku dan orang lain. 

Akhirnya, dia mendirikan restoran ala Jepang, NomiNomi Delight di tiga titik, yakni Pasar Senen, Kramat, dan Kemayoran.

“Tapi karena kami tidak mengerti tentang bisnis makanan, asal menggunakan bahan premium dan tidak memperhatikan target penjual, kami terpaksa menutupnya,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut