Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dorong Swasembada Energi, Prabowo Ingin Papua Ditanam Sawit hingga Singkong
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

"Jadi di spot-spot Jakarta, kalau mungkin Jabodetabek dan juga Palembang," katanya. 

Alasan peniadaan BBM tersebut karena kandungan Timbal (Pb) dalam BBM di bawah Euro 4 mengandung toksin yang banyak dan berbahaya bagi lingkungan. 

"O iya, karena itu kan timbal ya Pb itu kan logam berat jadi itu sudah aturan. Dan kalau kita pakai oktan yang lebih tinggi itu Pb-nya lebih rendah dan itu sebetulnya ke kualitas lingkungan," ucapnya. 

Siti mengatakan saat ini, hanya tinggal dua negara saja di dunia yang masih menggunakan BBM di bawah standar Euro 4. "Kita mungkin sekarang yang belakangan ya. Mungkin tinggal kita sama Myanmar. Yang lain sudah semua ke Euro 4," ujarnya. 

Kendati demikian, Siti mengatakan, penggunaan BBM di bawah standar Euro 4 masih boleh digunakan hanya untuk kendaraan jenis tertentu. Sementara sisanya harus beralih ke BBM standar Euro 4.

"Di dalam aturannya kita berikan bahwa kendaraan-kendaraan yang untuk dagang atau masih dipakai seperti Grand Max. Masih diizinkan 8 bulan atau 9 bulan jadi masih bisa, tetapi yang lain harus segera menyesuaikan," ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut