Pilih Resign, Pemuda Ini Sukses Jualan Donat dengan Omzet Rp200 Juta per Bulan
"Makanya saya bersyyukur dengan era digital sekarang ini, karena melalui media sosial saya bisa gampang memasarkan produk Donat SiBungsu. Tinggal dibuat, difoto dan share, bisa menarik pelanggan," ujar Ega.
Dia menuturkan, memulai varian rasa donat cokat dan keju, tapi dia terus berinovasi untuk membuat Donat SiBugsu berkembang. Salah satu inovasi yang dilakukannya adalah dengan membuat donat karakter dan tulisan.
Hal itu menjadi ide Ega karena dia memiliki kemampuan menggambar. Ternyata varian donat karakter sangat diminati anak-anak, bahkan kerap dijadikan sebagai hadiah ulang tahun.
Tak berhenti di situ, Ega juga membuat donat asin. Ide itu tercetus dari ketidaksukaannya pada rasa manis. Ega kemudian mencoba membuat donat asin dengan menggunakan topping saos dan abon.
"Saya bikin donat asin pakai saos dan abon, ternyata laku dijual karena tidak semua orang suka donat manis. Dari sini saya berpikir, kalau punya ide, lakukan, jangan ditunda-tunda. Belajar untuk melaksanakan ide karena bisa jadi itu petunjuk untuk mengembangkan usaha kita," tutur Ega.