Pilih Resign, Pemuda Ini Sukses Jualan Donat dengan Omzet Rp200 Juta per Bulan

"Sebelum resign, saya tuh kepikiran mau buka usaha. Terus saya ingat, bapak dulu punya usaha jualan donat tapi enggak diterusin. Makanya begitu resign, saya pulang ke rumah, dan hal pertama yang saya lakukan, minta ke bapak untuk ajarin bikin donat," kata Ega.
Dia kemudian belajar membuat donat dari ayahnya, sampai bisa menemukan formula yang empuk. Setelah itu, Ega membeli 1 gerobak dan mesin pengaduk adonan donat ukuran 5 kg dari uang yang ditabungnya selama bekerja.
Berbeda dengan bapaknya yang jualan keliling kampung, Ega memutuskan untuk menjual donat dengan gerobak dengan menyewa tempat. Tak hanya itu, Ega pun memberi nama Donat SiBungsu dengan slogan "Empuk dan Lembut" yang dicetak spanduk dan stiker yang ditempel di gerobaknya untuk menarik perhatian.
"Arti Donat SiBungsu itu yang paling kecil, karena ukuran donatnya juga emang lebih kecil dari donat umumnya. Lalu saya bikin slogan empuk dan lembut. Ini yang jadi kualitas utama donat buatan saya untuk pelanggan," ungkap Ega.
Untuk memperluas pemasaran donat buatannya, Ega juga memanfaatkan media sosial. Upayanya tersebut berhasil karena dari hari ke hari Donat SiBungsu makin dikenal dan pelanggannya bertambah.