Produksi Vaksin Covid-19, Etana Resmi Dapat Sertifikat Halal dari LPPOM-MUI
“Selain itu, Etana juga bekerjasama dengan akademisi dan pemerintah dalam melakukan research and development (R&D) untuk mengembangkan produk biologi baru sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia,” tutur dia.
Dia menuturkan, kondisi pandemi merupakan momentum bagi industri kesehatan yang harus menghadapi kenyataan begitu sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19. Teknologi dalam negeri yang dimiliki belum mampu memproduksi vaksin dengan cepat, di mana proses pembuatan vaksin biasanya memakan waktu 5-10 tahun.
Belajar dari kondisi itu, Etana berupaya menjawab tantangan yang ada dengan membawa teknologi baru yaitu teknologi mRNA melalui transfer teknologi bekerjasama dengan salah satu perusahaan biofarmasi Tiongkok. Proses transfer teknologi mRNA telah dilakukan dengan baik.
“Saat ini kita hanya membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk memproduksi vaksin,” ucap dia.
Sementara itu, Nathan mengungkapkan bahwa sepanjang 2023 pihaknya telah melakukan beberapa kolaborasi dengan lembaga dalam negeri maupun luar negeri yang didukung oleh pemerintah. Misalnya, perusahaan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), University of New South Wales (UNSW) Australia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Editor: Puti Aini Yasmin