Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jokowi Groundbreaking Proyek Hunian hingga Lapangan Golf Intiland di IKN
Advertisement . Scroll to see content

Properti Masih Lesu, Penjualan Intiland Turun pada 2018

Rabu, 23 Januari 2019 - 09:38:00 WIB
Properti Masih Lesu, Penjualan Intiland Turun pada 2018
Spazio Tower di Surabaya, Jawa Timur yang dikembangkan PT Intiland Development Tbk. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Intiland Development Tbk mencatatkan penurunan pendapatan penjualan (marketing sales) 22,1 persen menjadi Rp2,28 triliun pada 2018. Padahal, marketing sales pada tahun 2017 mencapai Rp2,93 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, marketing sales tahun lalu hanya terealisasi 67,5 persen dari target yang dipatok Rp3,38 triliun. Penurunan tersebut, kata dia, tidak terlepas dari kondisi pasar properti yang kurang baik serta turunnya minat beli konsumen.

“Pertumbuhan pasar properti sepanjang 2018 belum seperti yang diharapkan para pelaku pasar. Minat beli konsumen dan investor turun signifikan dan cenderung mengambil sikap wait and see serta selektif dalam
melakukan pembelian,” kata Archied, diikutip Rabu (23/1/2019).

Dia menilai, upaya pemerintah untuk menstimulus sektor properti tidak berdampak langsung terhadap pasar. Hal ini terjadi pada seluruh segmen properti seperti hunian, komersial, dan lainnya.

Dari total marketing sales tersebut, proyek-proyek di Jakarta masih menjadi andalan Intiland dengan porsi 60,8 persen. Angka tersebut setara Rp1,39 triliun. Adapun sisanya berasal dari proyek di Surabaya sebesar Rp893,7 miliar atau 39,1 persen.

Dari sisi segmen properti, porsi segmen pengembangan mixed-use dan high rise building mencapai 53 persen atau setara Rp1,21 triliun. Archied menyebut, segmen andalan Intiland ini turun 37 persen dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp1,92 riliun.

Segmen proyek yang dikembangkan Intiland ini, terutama berasal dari penjualan proyek Fifty Seven Promanade yang diluncurkan kuartal III-2017. Sementara proyek apartemen di kawasan pusat bisnis Jakarta juga relatif baik dengan nilai penjualan Rp780,9 miliar.

Kendati demikian, Archied mencatat penjualan segmen hunian masih cukup positif setelah menyentuh Rp569,2 miliar atau naik 17,8 persen dibanding 2017 sebesar Rp483 miliar. Menurut dia, realisasi tersebut menunjukkan pasar properti hunian masih cukup baik.

Untuk kawasan industri (KI), Intiland meraup marketing sales Rp505 miliar, turun 4,9 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp531 miliar. Penjualan ini ditopang dari Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur.

Selain marketing sales, dia menyebut, pendapatan berkelanjutan (recurring income) Intiland juga naik dari Rp528,2 miliar menjadi Rp595,7 miliar. Kenaikan ini berasal dari sewa perkantoran dan kawasan industri.

“Kontribusi recurring income ke depan akan terus meningkat seiring dengan selesainya pengembangan proyek-proyek baru, seperti perkantoran dan ritel. Proyek-proyek yang segera selesai dan mulai beroperasi tahun ini seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya,” ujar Archied.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut