Rayakan Hari Koperasi Nasional ke-74, Menkop Teten Gaungkan Moto "Untung Bareng Koperasi"
Dia menyebutkan, perjuangan bersama untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru ekonomi Indonesia masih terus berlanjut.
"Perlu kita akui bahwa koperasi belum sepenuhnya menjadi pilihan utama kelembagaan ekonomi rakyat," ucap Teten.
Hal ini ditunjukkan oleh dua faktor. Pertama, masih rendahnya partisipasi penduduk menjadi anggota koperasi (8,41 persen). Angka tersebut masih di bawah rata-rata dunia yakni di 16,31 persen.
Kedua, lanjut Teten, yaitu masih rendahnya kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional yang saat ini sebesar 5,1 persen.
Dia menjelaskan, memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, kondisi disruptif terus berpengaruh pada sosial-ekonomi masyarakat.
Dampak negatif pandemi Covid-19 tidak hanya memukul sektor kesehatan, namun juga berbagai sektor perekonomian dengan ragam konsekuensi seperti PHK, penurunan omset usaha, dan penerapan kebijakan untuk efisiensi biaya. Koperasi sebagai salah satu badan usaha pun turut terdampak.
"Sejak 3 Juli lalu, pemerintah menerapkan PPKM darurat di pulau Jawa dan Bali, menyusul beberapa daerah lainnya sebagai langkah yang harus diambil untuk menurunkan dan mengendalikan penyebaran kasus Covid-19. Saya mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk secara bersama-sama dukung kebijakan tersebut," ujar Teten
Editor: Jeanny Aipassa