Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ary Bakri dan Marcella Santoso Didakwa Suap Hakim Rp40 Miliar terkait Vonis Lepas Kasus CPO
Advertisement . Scroll to see content

Riset: CPO Hanya Sumbang Kurang dari 1 Persen Kerusakan Hutan

Senin, 04 Februari 2019 - 13:35:00 WIB
Riset: CPO Hanya Sumbang Kurang dari 1 Persen Kerusakan Hutan
Ketua Satgas International Union for Conservation of Nature (IUCN), Erik Meijaard (kanan) saat jumpa pers bersama Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution (tengah) di Jakarta, Senin (4/2/2019). (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebut, masyarakat global memiliki persepsi yang keliru soal minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Salah satunya tudingan komoditas tersebut menjadi penyebab utama kerusakan hutan (deforestasi).

"Benar kelapa sawit menyebabkan deforestasi, namun kelapa sawit menyumbangkan kurang dari 1 persen deforestasi global. Perdebatan mengenai kelapa sawit ini sudah terlalu emosional," kata Kepala Satgas IUCN, Erik Meijaard saat jumpa pers di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Pernyataan Erik merujuk pada studi yang dilakukan IUCN yang dituangkan dalam buku "Kelapa Sawit dan Keanekaragaman Hayati". Penelitian ini mengukur dampak CPO terhadap Sustainable Development Goals (SDG's).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh organisasi lingkungan internasional itu juga ditemukan fakta bahwa CPO lebih efisien dibandingkan minyak nabati dalam menggunakan lahan. Bahkan, CPO menggunakan lahan lima hingga sembilan kali lebih sedikit dibandingkan minyak nabati dari tanaman lainnya.

Untuk memproduksi 1 ton minyak nabati, kelapa sawit hanya memerlukan 0,26 hektare (ha) lahan. Sementara itu, bunga matahari memerlukan lahan 1,43 ha untuk memproduksi minyak serupa. Bahkan, minyak nabati dari kedelai membutuhkan lahan hingga 2 ha.

Erik menilai, perdebatan soal CPO seringkali tidak menggunakan data, terutama soal dampaknya terhadap lingkungan. Padahal, CPO selama ini berkontribusi hingga 35 persen dari total kebutuhan minyak nabati dunia.

"Jika melihat dampak kerusakan terhadap keanekaragaman hayati yang ditimbulkan oleh kelapa sawit dengan perspektif global, maka tidak ada solusi yang sederhana," ujar Erik.

Studi tersebut juga memproyeksikan kebutuhan minyak nabati dunia bisa menembus 310 juta ton pada 2050. Dengan begitu, CPO bisa menjadi sumber minyak nabati yang tepat karena tidak membutuhkan lahan seluas tanaman sumber minyak nabati lain.

"Jadi kalau anda ingin memblokir kelapa sawit, hati-hati," ujarnya. 

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut