Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Gelontorkan Diskon Tarif Kereta hingga Pesawat saat Libur Nataru, Ini Rinciannya
Advertisement . Scroll to see content

Roadshow ke Laos, Arsjad Rasjid Apresiasi Transformasi Bidang Transportasi dan EBT

Senin, 05 Juni 2023 - 14:30:00 WIB
Roadshow ke Laos, Arsjad Rasjid Apresiasi Transformasi Bidang Transportasi dan EBT
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid (tengah), dalam roadshow ke Laos. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, mengapresiasi proses transformasi Laos di bidang transportasi dan energi baru terbarukan (EBT). Hal itu, menjadikan Laos sebagai transportation hub yang penting di kawasan Asia Tenggara. 

Pernyataan itu, disampaikan Arsjad Rasjid saat melakukan roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC 2023 ke Laos, pada 31 Mei 2023 hingga 2 Juni 2023. Sebelumnya, Arsjad  melakukan roadshow  ke Malaysia,  Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Inggris.

Dalam roadshow ke Laos, Arsjad bertemu Deputi Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Laos H.E Saleumxay Kommasith, delegasi ASEAN-BAC, juga berdialog dengan senior member dari Lao National Chamber of Commerce and Industry (LNCCI).

Menurut dia, perencanaan visioner dan keberhasilan mengeksekusi transformasi, selain  berdampak signifikan pada penurunan biaya logistik, juga mendorong laju pembangunan ekonomi di Laos. 

Hal itu, lanjutnya, ditandai dengan peresmian Jaringan Kereta Api Laos-Tiongkok pada Desember  2021, menandai titik balik pembangunan sektor transportasi di Laos. 

"Tentu saja, ini sangat mempengaruhi biaya logistik. Perjalanan Vientiane ke Boten di Tiongkok, yang biasanya ditempuh selama 15 jam menggunakan kendaraan, kini hanya memerlukan waktu empat jam menggunakan kereta api," kata Arsjad melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Saat ini, Laos sedang aktif membangun Laos Logistic Ecosystem (LLL), dan Indonesia siap menjalin kerja sama di sektor jasa logistik dan transportasi di Vientiane. 

“Sebagai Ketua ASEAN-BAC, kami siap menjalin kerja sama pembangunan Laos Logistic Ecosystem sebagai best practice Indonesia di sektor jasa logistik dan transportasi di Vientiane Logistic Park,” ungkap Arsjad. 

Pemerintah Laos mencanangkan Vientiane Logistics Park (VLP) sebagai program prioritas yang dirumuskan dalam Rencana Strategi Pengembangan Logistik. 

Proyek VLP diharapkan akan mengubah Laos menjadi negara yang terhubung dengan daratan Greater Mekong Subregion (GMS), karena lokasi ini akan berfungsi sebagai pusat distribusi antara ASEAN dan Tiongkok setelah proyek kereta api Laos-Tiongkok rampung pada Desember 2021.

Bendungan 

Arsjad mengungkapkan, yang lebih mengesankan adalah Laos muncul sebagai pemain kunci dalam energi baru terbarukan (EBT), dengan lebih dari 70 bendungan yang beroperasi dan total kapasitas pembangkit sekitar 8.000 MW.

Menurut dia, komitmen Laos terhadap pengembangan energi berkelanjutan atau EBT selaras dengan visi ASEAN untuk masa depan yang lebih hijau. 

“Kami melihat bahwa Laos turut berperan aktif terlibat dalam perdagangan energi internasional untuk keamanan energi regional. Kami mengapresiasi atas pencapaian Laos yang luar biasa dalam menjadi ‘baterai Asia Tenggara’ dan kontribusinya terhadap ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara,” ungkap Arsjad.

Sementara Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega, mengungkapkan tentang  komitmen Laos untuk mencapai netralitas karbon (carbon neutrality), sebuah pencapaian keseimbangan antara mengeluarkan karbon dan menyerap emisi karbon dari penyerap karbon.  

Dia menjelaskan, upaya Laos seiring dengan yang dilakukan Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pertanian melalui Inclusive Closed-Loop Model,” kata Dino.
 
“Ini sangat penting karena menjadi kekuatan kita di Asia Tenggara. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan seperti Sinar Mas Land,  Bakrie Group, dan Mayora Group terlibat dalam upaya-upaya pencapaian target NZE serta peningkatan kompetensi UMKM,” ungkap Dino.
 
Sinar Mas Land, sebagai salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia aktif mengurangi emisi karbon melalui penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk konsumsi listrik hijau dan penggunaan sertifikat EBT atau renewable energy certificate (REC) dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
 
Direktur Utama Sinar Mas Land Muktar Widjaja mengungkapkan, PT  PLN bakal memasok listrik terbarukan melalui  REC sebesar 613 megawatt-jam (MWh) kepada lima gedung milik Sinar Mas Land Group, yakni Sinar Mas Land Plaza BSD, Sinar Mas Land Plaza Thamrin, MyRepublic Plaza BSD, Traveloka Campus, dan Green Office Park 9 BSD.

Terkait ekosistem digital, Dino mengapresiasi langkah-langkah strategis Laos  turut  ambil bagian dalam proses digitalisasi sistem finansial yang melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui sistem ASEAN QR Code, yang  menghubungkan kode QR dalam melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara Asia Tenggara. 

“Saya optimistis melalui berbagai upaya kerja sama ini, Laos akan menjadi sentral konektivitas antar negara-negara di ASEAN sekaligus menjadi Chairmanship pada tahun mendatang untuk ASEAN-BAC,” tutur Arsjad.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut