Sebelumnya, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengungkapkan, masalah tersebut baru muncul pada setelah LRT Jabodebek beroperasi secara komersial, sehingga pihaknya tidak ada persiapan untuk mengatasi permasalahan itu.
"Iya betul. Kita belum menyiapkan apa-apa karena kan selama ini sarana itu masih menjadi tanggung jawabnya produsen. Nah ini pada saat setelah dikerjakan oleh kita, kita baru tahu bahwa ternyata tingkat keausannya sedemikian tingginya," ucapnya saat ditemui di kawasan Menteng dikutip, Jumat (27/10/2023).
Kuswardoyo menuturkan, ketika mengetahui masalah tersebut, pihaknya kemudian langsung memesan roda LRT Jabodebek sebanyak 1.000 unit kepada PT Industri Kereta Api (INKA).
Dia berharap, 1.000 unit roda tersebut akan tiba di Depo LRT Jabodebek paling lambat Januari 2023, yang akan dilakukan secara bertahap.
"Jadi makanya kemudian kita pesan roda, cepat-cepat pesan roda juga. Kemudian kita juga mengusulkan untuk melakukan sejumlah perbaikan. dan ini yang mengerjakan bukan hanya kita sih," katanya.
Adapun saat ini, hanya terdapat 9 trainset LRT yang beroperasi dan juga diterapkan pelambatan kecepatan laju kereta. Hal ini dilakukan guna mengurangi gesekan roda agar tidak terlalu cepat aus. Pasalnya, saat ini rerata 9 trainset yang dioperasikan juga perjalananya telah mencapai di atas 15.000 km.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku