Sebelum Rusia menyerang pada Februari 2022, sekitar tiga perempat dari produksi gandum, minyak nabati, dan pupuk Ukraina diekspor ke Eropa, China, dan Afrika, melalui Pelabuhan Odesa melewati Laut Hitam.
Rusia Tuduh AS dan Inggris Terlibat Serangan Jembatan Krimea
Namun Komisi Eropa menyampaikan hal itu telah berubah sejak Rusia memulai perang dan sekitar 60 persen ekspor biji-bijian Ukraina sekarang melewati jalur solidaritas UE.
Menanggapi serangan Rusia ke Pelabuhan Odesa, diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan hal itu merupakan upaya Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai senjata kelaparan bukan hanya bagi kawasan Uni Eropa tetapi dunia.
"Itu berarti ratusan ribu orang di seluruh dunia akan kekurangan makanan pokok. Mereka menggunakan kelaparan sebagai senjata. Ini adalah salah satu hal terburuk yang bisa dilakukan Putin," kata Josep Borrell.
Namun dia menilai upaya memperluas ekspor biji-bijian melalui jalur darat sangat sensitif untuk Polandia dan beberapa negara Uni Eropa lainnya, yang berbatasan dengan Ukraina di mana petani lokal mendapat tekanan dari peningkatan impor Ukraina.
"Apa yang dilakukan Rusia sangat salah, itu tidak hanya akan mempengaruhi orang-orang di Ukraina, itu akan mempengaruhi orang-orang di bagian termiskin di dunia," tutur Josep Borrell.
Editor: Jeanny Aipassa
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku