Pakar strategi investasi global di Argyll Europe, Alastair Winter mengatakan bahwa meski terjadi penurunan eskalasi, namun pasar mungkin tidak bereaksi dengan kuat. Dia melihat dolar AS menemukan beberapa dukungan karena pasar kembali berspekulasi tentang kenaikan dan pemangkasan suku bunga serta resesi di ekonomi yang berbeda.
Kepala Strategi Pasar Negara Berkembang di SEB Erik Myersson mengatakan bahwa pasar komoditas, yang menjadi saluran transmisi utama guncangan politik Rusia ke pasar global akan peka terhadap perkembangan di masa depan.
"Kita mungkin melihat pergerakan aset Ukraina dan negara-negara pasar berkembang yang sangat bergantung pada biji-bijian Rusia atau bisa menjadi penyedia bahan bakar fosil," katanya.
Adapun saham sebagian besar berada di jalur kenaikan dalam beberapa bulan terakhir, yang menurut beberapa orang bisa membuatnya lebih rentan terhadap aksi jual. Tahun ini, indeks S&P 500 meningkat 13 persen, meskipun telah kehilangan tenaga dalam beberapa hari terakhir imbas prospek kenaikan suku bunga. Ketua Federal Reserve Jerome Powell pekan lalu mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kepala Strategi Pasar di Colony Group di Boca Raton, Florida, Rich Steinberg memperkirakan pasar akan menganggap ini sebagai risiko geopolitik lainnya. Sementara Tina Fordham, pendiri Fordham Global Foresight, memperkirakan peristiwa tersebut hanya sedikit memberikan dampak secara langsung.
"Tetapi ada lebih banyak kepekaan dan kesadaran oleh para pelaku pasar bahwa peningkatan ketegangan internal di Rusia ini dapat diterjemahkan menjadi peristiwa pasar, sehingga akan ada pengawasan yang hati-hati," ucapnya.
Editor: Jujuk Ernawati
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku