Sepanjang Oktober IHSG Terkoreksi Hampir -5 Persen, Analis: Lebih Buruk dari Wall Street
"Memang level support 6.816 dan next targetnya 6.740, kenapa begitu? Karena memang kita tidak mengikuti bursa global yang trennya sudah reli ya, mendapat keuntungan dari some of rumors dan news data inflasi Amerika Serikat tadi malam. Ini yang mendorong indeks kita tetap tertekan dan juga prospeknya," ujar Andri.
Dia menjelaskan, data inflasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi kurang bagus dampaknya untuk Indonesia. Kemungkinan Bank Indonesia akan tetap agresif menaikkan suku bunga karena prospek dari penguatan dolar AS.
"Kalau sampai The Fed masih menaikkan suku bunga sampai dengan 700 basis poin pada November nanti, dolar juga masih strong, rupiah kita kemungkinan di kisaran 15.000-16.000 sampai 3 bulan ke depan," ungkap Andri.
Sentimen tersebut, lanjutnya, mendorong pelaku pasar melepas saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga dan juga sensitif terhadap dolar termasuk juga saham batu bara dan perbankan big caps.
Namun nyatanya kondisi sekarang ini sudah berbeda, hal itu karena mendekati keputusan bank sentral Indonesia untuk menaikkan suku bunga 4,5 persen di 20 Oktober.
Berikut saham-saham pilihan yang direkomendasikan Andri Zakarias Siregar:
BUMI 137-188 Buy on support
MEDC 865-1090 BUY
BMRI 8850-9650 BUY
PGAS 1710-1890 BUY.
Editor: Jeanny Aipassa