Setelah Para Menteri, Giliran Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Mengundurkan Diri
KOLOMBO, iNews.id - Gubernur bank sentral Sri Lanka Ajith Nivard Cabraal telah mengajukan pengunduran diri. Hal itu dilakukan lantaran negara tersebut menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dasawarsa.
Pengumuman pengunduran diri Ajith datang setelah semua menteri di kabinet Sri Lanka mengundurkan diri. Sementara itu, para pengunjuk rasa yang marah telah menyerukan agar perdana menteri dan presiden negara itu juga mundur dari jabatannya.
Kekurangan mata uang asing yang parah telah membuat pemerintah Sri Lanka tidak mampu membayar impor yang penting, termasuk bahan bakar. Negara kepulauan dengan penduduk sekitar 22 juta jiwa itu menderita krisis ekonomi paling parah sejak meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Sementara itu, bank sentral sedianya akan mengumumkan suku bunga pada Selasa (5/4/2022) tetapi menunda pengumuman tersebut malam tadi tanpa memberikan kepastian kapan akan mengumumkannya.
Lakshini Fernando, dari Asia Securities memperkirakan, bank sentral akan menaikkan suku bunga setidaknya dua poin untuk menstabilkan rupee Sri Lanka. Mata uang tersebut telah kehilangan lebih dari 30 persen nilainya terhadap dolar AS sejak terdevaluasi bulan lalu.