Simak Perbedaan Asuransi Kendaraan TPL yang Wajib Mulai 2025 dengan TLO dan All Risk
JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh motor dan mobil di Indonesia untuk ikut asuransi Third Party Liability (TPL) mulai 2025. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Pengamat Asuransi, Irvan Rahardjo menjelaskan, selama ini asuransi kendaraan yang sudah ada seperti asuransi All Risk dan asuransi Total Loss Only (TLO). Namun, asuransi TPL, TLO, dan All Risk memiliki lingkup penjaminan yang berbeda.
Asuransi TPL berbeda dengan kedua asuransi yang melindungi kendaraan pribadi. Asuransi tersebut tidak menanggung pemilik kendaraan, melainkan pihak ketiga yang menjadi korban atas kelalaian pengendara, semisal ditabrak.
"TPL ini nanti untuk menanggung risiko yang tertabrak atau pihak ketiga, misalnya tabrak warung, kendaraan, tabrak bus, dan sebagainya, jadi bukan kendaraan sendiri," ucap Irvan dalam diskusi Polemik Trijaya FM, Sabtu (20/7/2024).
Dia menambahkan, selama ini asuransi TPL memang sudah ada, namun hanya bersifat sukarela. Biasanya, pengguna asuransi ini adalah pemilik mobil mewah, karena para pemilik mobil mewah rentan menghadapi gugatan atas kelalaian yang dilakukan di jalan.
Dengan begitu, asuransi TPL akan bekerja untuk menghadapi potensi gugatan-gugatan tersebut melalui ganti rugi yang dibayarkan oleh penyedia asuransi TPL. Pasalnya, beban ganti rugi masyarakat tergolong cukup besar jika terjadi atas kelalaian berkendara.