Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Buruh Tuntut Kenaikan Upah Minimum 2026 Berkisar 8,5-10,5 Persen, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Situasi Krisis, Redenominasi Rupiah Bisa Picu Inflasi Tinggi

Jumat, 10 Juli 2020 - 10:30:00 WIB
Situasi Krisis, Redenominasi Rupiah Bisa Picu Inflasi Tinggi
Pengamat ekonomi Indef, Bhima Yudhistira Adinegara. (Foto: iNews.id/Rully Ramli)
Advertisement . Scroll to see content

Kenaikan biasanya terlihat kecil secara nominal, meski secara riil cukup lumayan. Dia mencontohkan, harga barang A sebelum redenominasi Rp9.500 per unit, kemudian menjadi Rp9,5 pasca redenominasi. Sebagian besar pedagang kemungkinan akan membulatkan menjadi Rp10.

"Ada pembulatan nominal baru ke atas, akibatnya harga barang akan naik signifikan. Ini sulit dikontrol oleh pemerintah dan BI. Akibatnya apa? inflasi besar-besaran bahkan bisa mengakibatkan krisis kalau tidak hati-hati," katanya

Selain itu, kata Bhima, momentum pemulihan ekonomi saat ini sebaiknya jangan muncul kebijakan yang kontraproduktif. Penyesuaian terhadap nominal mata uang akan berdampak besar pada sistem administrasi dan akuntansi puluhan juta perusahaan di Indonesia.

"UMKM saja ada 62 juta unit usaha. Alih-alih mau pemulihan ekonomi, mereka sibuk mengatur soal nominal harga di barang yang dijual, bahan baku, bahkan administrasi perpajakan," katanya.

Meski begitu, Bhima tak menampik redenominasi rupiah bisa berdampak positif. Ekonomi bisa meningkat akibat adanya kebijakan ini.

"Kalau kondisi ekonomi sudah stabil, redenominasi bisa untung," ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut