Sri Mulyani Akan Monitor Fenomena PHK di Industri Tekstil
"Kita juga terus mendorong LPEI sebagai SMV Kemenkeu untuk mendorong diversifikasi destinasi ekspor. Di sisi lain, kita juga terus melihat kemampuan kita untuk menjaga risiko dari perlambatan ekonomi negara maju," ucap dia.
Sementara itu, Sri Mulyani menduga, perusahaan justru melakukan realokasi pabrik. Ini dilakukan seiring dengan membaiknya kondisi infrastruktur di tempat lain di Indonesia atau karena pengusaha ingin mencari kawasan dengan upah buruh lebih baik.
"Dengan infrastruktur yang makin baik dan terhubung, maka terjadi realokasi pabrik untuk mencari kondisi yang relatif kondusif dari upah. Kita akan perhatikan detail fenomena realokasi posisi manufaktur Indonesia, dari daerah yang upahnya tinggi ke rendah," tuturnya.
Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB) sebelumnya menyatakan bakal terjadi dampak negatif dari konflik geopolitik di Ukraina. Salah satunya, PHK yang masif dan penutupan pabrik garmen tekstil.
PPPTJB mencatat dari 124 perusahaan di Jawa Barat, sebanyak 64.165 pekerja menjadi korban PHK. Selain itu, 18 perusahaan terpaksa ditutup karena tidak mampu bertahan di tengah situasi sulit.
Editor: Jujuk Ernawati