Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : AHY: Utang Whoosh Tak Boleh Hambat Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Advertisement . Scroll to see content

Stafsus Menteri BUMN: Kondisi Garuda Saat Ini karena Dulu Ugal-ugalan

Senin, 25 Oktober 2021 - 11:40:00 WIB
Stafsus Menteri BUMN: Kondisi Garuda Saat Ini karena Dulu Ugal-ugalan
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, kondisi Garuda saat ini karena dulu ugal-ugalan. (Foto: iNews.id/Isna Rifka Sri Rahayu)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengatakan, kondisi Garuda Indonesia saat ini yang memiliki banyak utang disebabkan sikap 'ugal-ugalan' manajemen perusahaan penerbangan milik negara itu di masa lalu. 

Dia menuturkan, sikap 'ugal-ugalan' itu terkait biaya sewa (leasing) pesawat yang digelontorkan manajemen Garuda sebelumnya, padahal leasing Garuda Indonesia mencapai 27 persen atau paling tinggi di dunia. Kekeliruan tata kelola pun menyebabkan keuangan emiten dengan kode saham GIAA ini mengalami kontraksi mendalam di saat dunia dihadapkan pada krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

"Kita tahu kondisi Garuda saat ini karena memang dulu itukan  ugal-ugalan, penyewa-penyewa pesawat yang dilakukan oleh pihak Garuda. Ugal-ugalan inilah yang membuat kondisi Garuda dan diperparah dengan kondisi Corona saat ini. Corona ini puncaknya saja, mereka punya pondasi yang sangat jelek," kata Arya kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

Meski begitu, berbagai langkah penyelamatan tetap ditempuh Kementerian BUMN selaku pemegang saham Garuda agar bisnis emiten penerbangan pelat merah tetap efisien dan membaik. Misalnya, melakukan negosiasi dengan kreditur dan perusahaan penyewa pesawat (lessor) global melalui skema restrukturisasi utang. 

"Jadi, semua pihak harus bersama-sama. Jangan minta pemerintah seperti ini, jangan seperti itu, kita harus lihat dengan riil dan lebih rasional dengan kondisi Garuda saat ini, tidak sekadar sentimen dan sebagainya. Kita harus menyelamatkan dengan cara negosiasi," ujar Arya. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut