Studi Sebut Utang Sri Lanka ke China Capai Rp114 Triliun
SHANGHAI, iNews.id - China Africa Research Initiative (CARI) merilis perhitungan utang Sri Lanka kepada China. Sri Lanka disebut memiliki utang kepada China sebesar 7,4 miliar dolar AS atau Rp114,2 triliun.
Utang tersebut sekitar 20 persen atau hampir seperlima dari utang luar negeri publiknya pada akhir tahun lalu. Porsi signifikan utang Sri Lanka ke China dilakukan oleh perusahaan milik negara dibanding pemerintah pusat.
Sri Lanka yang mengalami krisis tengah melakukan restrukturisasi utang setelah salah urus ekonomi selama bertahun-tahun, ditambah dengan pandemi Covid-19, sehingga membuat negara itu jatuh dalam krisis ekonomi terburuk sejak merdeka dari Inggris pada 1948 dan berakhir pada gagal bayar.
Adapun Export-Import Bank of China (EximBank) dan China Development Bank adalah dua pemberi pinjaman China terbesar. Menurut data yang dikumpulkan CARI di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, bank itu masing-masing menyumbang 4,3 miliar dolar AS dan 3 miliar dolar AS.
China adalah kreditur bilateral terbesar Sri Lanka. Bersama dengan India dan Jepang, China menjadi bagian dari pembicaraan kreditur resmi untuk merestrukturisasi utang negara tersebut.
"China harus memainkan peran utama dalam proses restrukturisasi utang Sri Lanka," tulis peneliti CARI Umesh Moramudali dan Thilina Panduwawala dalam laporannya, dikutip dari Reuters, Senin (5/12/2022).