Sule Salah Satu Pelawak Terkaya Indonesia, Dulu Pernah Jualan Es dan Jadi Tukang Pijat
Sementara saat duduk di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), dia memilih untuk menumpang di kontrakan teman-temannya lantaran jarak dari rumah ke sekolah jauh dan ongkosnya juga cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kiriman dari ayahnya terbatas, Sule memutar otak untuk mendapat uang tambahan, salah satunya menjadi tukang pijat dengan tarif Rp150-250.
"Misal kontrakan orang lain ditulis pijit 150 perak, 250 perak. Jadi tempat orang lain ada pijit nih, saya bagian pijit, (bayarannya) bagi dua dengan yang punya kontrakan, (yang pijit) kakak-kakak kelas," tutur Sule.
Setelah lulus sekolah, dia menjajal profesi sebagai penyiar radio di Soreang, Bandung. Namun selama 1 tahun bekerja, Sule tidak digaji. Dia menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman untuk belajar hingga akhirnya mendapat pekerjaan menjadi penyiar di salah satu radio nomor satu di Bandung saat itu selama beberapa tahun.
Setelah menjadi penyiar, dia mengikuti audisi lawak dan berhasil. Dia pun menjadi pelawak terkenal hingga sekarang. Adapun keinginan Sule saat ini adalah memiliki perusahaan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang, terutama saudara-saudaranya.
"Saya ingin punya perusahaan apa pun. Sekarang ada perusahaan tapi masih kerja sama, kalau punya sendiri kan beda. Saya ingin buka lapangan kerja untuk saudara-saudara karena saya keluarga besar," katanya.
Editor: Jujuk Ernawati