Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit menambahkan, pembangunan jalan tol ini menjadi pendorong pemerataan ekonomi sekaligus mendukung program strategis pariwisata super prioritas Candi Borobudur.
Danang menjelaskan, Tol Jogja-Bawen telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Jalan tol ini melintasi dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan DIY dengan panjang 75,82 kilometer.
"Masa pengusahaan selama 40 tahun sejak surat perintah mulai kerja. Dengan nilai investasi sebesar Rp14,2 triliun dan diperkirakan internal rate of return (IRR) 12,48 persen," ucapnya.
Tol Jogja-Bawen akan dibangun oleh konsorsium PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) sebagai pemenang lelang. Konsorsium tersebut terdiri atas Jasa Marga sebagai pemegang saham mayoritas 60 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12,5 persen, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar 12,5 persen, PT PP (Persero) Tbk sebesar 12,5 persen dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5 persen.
Seluruh pihak tersebut telah menandatangani PPJT, Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres dengan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Jalan Tol yang ibagi dalam enam seksi tersebut ditargetkan rampung Juli 2023.
Editor : Rahmat Fiansyah