Turunkan Risiko Gagal Panen, Wapres Dorong Pengembangan Pertanian Hidroponik Modern
Sementara, Direktur Batamindo Green Farm Franciscus Welirang menjelaskan, di lahan pertanian ini digunakan metode hidroponik modern, dimana waktu panen dapat lebih terencana sehingga dapat mengurangi risiko gagal panen.
“Ini adalah pertanian berteknologi dan juga dalam menghadapi perubahan iklim kita coba menyiasati iklim dan menyesuaikan dengan hemat penggunaan air, sehingga gagal panennya akan kecil dan bisa terencana,” tuturnya.
Sebagai informasi, Batamindo Green Farm dikelola oleh PT Singapura Fresh Green Makmur. Perusahaan pertanian ini memproduksi sayuran melalui metode hidroponik.
Hadir pertama kali di Batam pada 2020 dengan luas lahan sebesar 40 Ha dan memproduksi hasil panen sebanyak 5.000 MT/tahun. Di akhir 2021, Batamindo Green Farm melakukan ekspansi dengan membuka lahan di Pulau Jawa seluas 150 Ha dengan target produksi sebanyak 22.350 MT/tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam maupun luar negeri.
Editor: Aditya Pratama