Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Danantara ungkap Merger BUMN Karya Batal Tahun Ini gegara Utang 
Advertisement . Scroll to see content

Wamen BUMN Sebut Pertamina Geothermal Energy Bakal IPO Juni 2022

Kamis, 13 Januari 2022 - 19:52:00 WIB
Wamen BUMN Sebut Pertamina Geothermal Energy Bakal IPO Juni 2022
Ilustrasi Pertamina Geothermal Energi. (Foto/Ilustrasi: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian BUMN berencana membawa PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering/IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester I 2022.

"Insya Allah, PGE ini targetnya di semester I-2022 ini. Targetnya di registrasi di Maret, IPO kemudian di bulan Juni mungkin," kata Wakil Menteri BUMN II, Pahala Nugraha Mansury, dalam wawancara, Rabu (12/1/2022). 

Menurut dia, hal itu merupakan upaya mendorong unit usahanya untuk memaksimalkan pendanaan atas potensi pengembangan Geothermal sebagai sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT).

Dia menjelaskan, opsi pendanaan melalui IPO dapat memaksimalkan pengembangan produk hijau, seperti hidrogen hijau dan amonia hijau. Pahala mencermati penggunaan EBT akan dapat meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional.
 
Peningkatan penggunaan geothermal dinilai juga dapat menekan impor BBM nasional mengingat saat ini konsumsi BBM Indonesia sekitar 1,2 juta barel per hari. 

"Kebutuhan BBM tersebut sebanyak 40 persen dipasok dari impor. Karenanya, untuk menghadirkan energi bersih dalam rangka terciptanya kemandirian energi nasional, dibutuhkan sumber energi lokal terutama EBT seperti geothermal," ujar Pahala.
 
Sebagai catatan, PGE mengelola 15 wilayah kerja dengan kapasitas 1.877 MW, dengan rincian, 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW merupakan kontrak operasi bersama. Untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi, saat ini PGE mengembangkan teknologi baru dengan menggunakan binary cycle.

Pahala menuturkan, penggunaan geothermal merupakan salah satu yang paling mudah dikembangkan. Dia berharap pengerjaan energi tersebut dapat dikelola sendiri oleh BUMN.

"Saat ini, baru 9 persen wilayah geothermal yang berproduksi dengan kapasitas 1.900 mega watt (MW)," tutur Pahala. 

Penggunaan sumber daya EBT menjadi prioritas pemerintah sejalan dengan peta jalan transisi energi yang tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional. 

Dalam peta jalan itu, EBT ditargetkan mencapai 23% pada 2025 dan mencapai 31 persen pada 2020 dalam bauran energi.

"Pemerintah mendorong pemanfaatan EBT hingga 20 giga watt (GW) pada 2030 dengan kontribusi terbesar diproyeksikan EBT," ungkap Pahala.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut