4 Cara Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis, Bikin Usahamu Jadi ‘Naik Kelas’
JAKARTA, iNews.id - Bagaimana cara memisahkan keuangan pribadi dan bisnis? Saat memulai bisnis, seseorang biasanya akan menggunakan uang pribadi sebagai modal usaha. Ketika bisnis sudah berjalan, uang pribadi dan bisnis pun tercampur hingga menyebabkan tidak terkendalinya arus keuangan. Maka dari itu, memisahkan keuangan pribadi dan bisnis perlu dilakukan.
Dengan dipisahkannya uang pribadi dan bisnis, kamu dapat mengantisipasi kebangkrutan lantaran bisa segera mencari solusi jika terjadi kerugian pada bisnismu. Adapun cara memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis yang patut dilakukan oleh pebisnis mikro dan kecil menengah adalah sebagai berikut.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis adalah dengan mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan. Kamu harus disiplin dalam mencatat semua pengeluaran dan pendapatan meskipun nominalnya terbilang kecil.
Kamu juga bisa melampirkan bukti pembayaran atau transaksi di laporan keuangan milikmu. Dengan mencatat arus keuangan, kamu jadi bisa mengontrol penggunaan antara uang pribadi dan bisnis.
Setelah mempersiapkan pencatatan laporan keuangan, kamu juga harus membuat rekening terpisah antara pribadi dan bisnis. Dengan memisahkan rekening, kamu akan lebih mudah dalam merencanakan keuangan hingga menghitung pajak.
Tak hanya itu, kamu juga akan lebih bisa mengetahui laba atau rugi dari bisnis yang kamu jalankan, sehingga dapat memantau arus keuangan usaha dengan lebih baik. Setelah memisahkan rekening, kamu harus memastikan bahwa tidak ada uang modal yang kamu gunakan untuk urusan pribadi.
Cara ketiga ini mungkin agak sulit dilakukan, terlebih jika bisnis yang dijalankan masih sangat kecil. Namun kamu bisa mulai mengambil 0-20% dari omzet untuk menggaji diri kamu sendiri selaku pelaku yang menjalankan usaha.
Selain gaji untuk diri sendiri, kamu juga bisa membiasakan untuk membayar ‘uang sewa’ tempat, listrik, air, dan telepon. Dengan cara ini, kamu dapat meminimalisir kemungkinan bercampurnya uang pribadi dan bisnis karena kamu sudah menentukan jumlah uang dari bisnis yang bisa kamu ambil untuk dirimu sendiri.
Setelah menjalankan cara ini, kamu akan menjadi lebih terbiasa mengatur arus keuangan apabila bisnis milikmu akan ‘naik kelas’.