Apa yang Dimaksud dengan Stochastic Oscillator? Ini Pengertian dan Cara Membacanya

JAKARTA, iNews.id - Jika Anda ingin memulai investasi sebaiknya mengenak terkebih dahulu apa yang dimaksud dengan Stochastic Oscillator. Secara teknis, Stochastic Oscillator (SO) berperan menunjukkan harga penutupan terakhir, dengan mengalkulasi selisih harga terendah atau tertinggi selama rentang waktu tertentu.
Adapun Stochastic Oscillator merupakan komponen yang kompleks, sehingga kegunaannya lebih luas. Untuk hasil pengukurannya oun tidak hanya berpatokan pada level overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) saja. Terdapat dua garis osilator yang harus diperhatikan untuk menemukan sinyal jual dan sinyal beli yang lebih terkonfirmasi.
Garis %K merupakan garis utama sehingga dijuluki signal line. Di sebelahnya terdapat garis %D atau trigger line, merupakan rata-rata dari garis %K. Kedua garis ini bakal berpotongan pada titik tertentu.
Sementara itu, potongan garis yang menuju ke atas disebut Golden Cross, dengan interpretasi berupa sinyal untuk membeli saham. Sebaliknya, sinyal jual hadir ketika terjadi Death Cross, yaitu persilangan yang menuju ke bawah.
Stochastic adalah indikator saham yang memberikan sinyal jual dan beli melalui dua garis yang berpotongan. Komponen tersebut memberikan petunjuk tentang kondisi overbought dan oversold, entry trading, serta divergence.
Investor sebaiknya memahami cara membaca pengukuran berdasarkan masing-masing fungsi. Mengetahui ketiganya akan membantu trader memprediksi tren saham dengan mempertimbangkan berbagai aspek, sehingga cenderung lebih akurat.
Berikut cara membaca Stochastic Oscillator:
Zona overbought menandakan harga saham yang sudah terlampau tinggi. Sebaliknya, oversold menunjukkan nilai jual saham yang hampir mencapai titik terendah.
Pada indikator stochastic, level overbought ditetapkan di atas angka 80, sedangkan oversold berada di bawah angka 20. Meskipun sesederhana itu menafsirkannya, tetapi bukan berarti trader disarankan untuk langsung melakukan entry trading.