Berganti Nama, Saham IATA Melonjak 158 Persen dalam 5 Hari
Perubahan ini terjadi menyusul langkah Perseroan mengakuisisi 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), sebuah perusahaan tambang batu bara di Musi Banyuasin yang dimiliki oleh PT MNC Investama Tbk (BHIT).
Adapun Perseroan mengalihkan asetnya kepada PT Indonesia Air Transport (IATA) yang merupakan anak usaha Perseroan dengan kepemilikan sebesar 99,99 persen saham.
Berdasarkan kinerja keuangan, IATA mencatatkan pendapatan usaha sebesar 7,2 juta dolar AS di bulan September 2021. Angka tersebut naik 15 persen dibanding 6,3 juta dolar AS pada bulan September 2020.
Namun, kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan berbagai beban usaha yang menghasilkan rugi bersih sebesar 4,7 juta dolar AS untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021, naik 118 persen dibanding rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumya sebesar 2,1 juta dolar AS.
Perseroan meyakini dengan ekspansi di bidang usaha yang baru terutama dari sektor pertambangan batu bara, dapat memperbaiki nilai perusahaan.
"Mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan," seperti dikutip melalui laporan resmi, Kamis (10/2/2022).
Editor: Aditya Pratama