Dampak Jika Subsidi Dihapus
Bayangkan jika harga LPG 3kg yang sebenarnya tanpa subsidi pemerintah diberlakukan di pasaran. Ada beberapa dampak yang hampir pasti terjadi:
- Beban Rumah Tangga Menengah ke Bawah
Keluarga dengan penghasilan pas-pasan akan kesulitan mengalokasikan anggaran tambahan untuk energi. Hal ini berpotensi menurunkan kualitas hidup karena pengeluaran untuk kebutuhan pokok lain harus dikurangi. - Tekanan pada UMKM
Banyak pelaku usaha mikro seperti penjual gorengan, warteg, hingga pedagang kaki lima sangat bergantung pada LPG 3kg. Kenaikan harga hingga tiga kali lipat akan menggerus margin keuntungan dan memaksa mereka menaikkan harga jual, yang akhirnya menekan daya beli konsumen. - Inflasi Melonjak
Kenaikan harga energi berpotensi mendorong inflasi secara signifikan. Pasalnya, LPG 3kg tidak hanya dipakai untuk memasak di rumah tangga, tapi juga untuk usaha kuliner skala kecil yang jumlahnya jutaan di seluruh Indonesia. - Peralihan ke Energi Alternatif
Jika harga LPG melonjak, sebagian masyarakat mungkin beralih ke kayu bakar, minyak tanah, atau bahkan kompor listrik. Namun, peralihan ini tidak selalu praktis, mengingat ketersediaan dan biaya infrastruktur juga berbeda-beda di tiap daerah.
Subsidi Tepat Sasaran Jadi Kunci
Melihat pentingnya peran LPG 3kg dalam kehidupan sehari-hari, pemerintah perlu menata ulang kebijakan subsidi agar lebih tepat sasaran. Selama ini, masalah yang muncul adalah kebocoran subsidi. Tidak jarang masyarakat menengah atas ikut menikmati LPG subsidi, padahal program ini ditujukan untuk kelompok miskin dan rentan.
Pemerintah sudah berupaya memperbaiki sistem distribusi, misalnya dengan wacana pembelian LPG 3kg menggunakan KTP atau data terintegrasi. Langkah ini penting agar anggaran negara tidak bocor, sekaligus memastikan subsidi benar-benar dinikmati mereka yang membutuhkan.
Harga LPG 3kg yang sebenarnya tanpa subsidi pemerintah berada di kisaran Rp42.750 per tabung, jauh lebih mahal daripada harga jual resmi saat ini yang rata-rata hanya Rp12.750–Rp22.000. Perbedaan signifikan ini membuktikan bahwa subsidi memegang peranan penting dalam menjaga daya beli masyarakat kecil dan kelangsungan usaha mikro.
Editor: Komaruddin Bagja
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku