Pendapatan MNC Energy Investments (IATA) Kuartal I 2023 Naik 29,3 Persen Jadi Rp768 Miliar
Berdasarkan laporan terkini dari Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), tambang APE milik Perseroan menemukan tambahan cadangan batu bara sebanyak 43,53 juta MT dengan GAR 2.500–3.250 kg/kcal pada program pengeboran Tahap 5. Estimasi cadangan batu bara APE Tahap 5 ini mempunyai nilai Net Present Value (NPV) sebesar 619,4 juta dolar AS, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 55,7 persen, Break Even Point (BEP) sebesar 4,7 juta MT dan Payback Period sekitar 3 tahun.
Dengan demikian, saat ini IATA memiliki cadangan batu bara terbukti sebesar 386,6 juta MT dari sekitar 20 persen total luas area penambangan sebesar 72.478 ha. Selain itu, kegiatan eksplorasi masih dilakukan secara bertahap pada sisa area penambangan seluas 57.793 ha, di mana IATA meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi yang menunjukkan temuan baru.
Direktur Utama IATA Henry Suparman mengatakan, terlepas dari beberapa tantangan sepanjang kuartal I tahun ini, perseroan terus berupaya mengoptimalkan kinerja dari sisi keuangan maupun operasional. Kegiatan eksplorasi tambang batu bara IATA terus membuahkan hasil, KCMI melaporkan temuan baru pada salah satu IUP perseroan dan menjadikan total cadangan batu bara mencapai 386,6 juta MT.
"Kami fokus untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi target 7 juta MT pada akhir tahun ini," ujar Henry dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).
Ditambah lagi, kata dia, manajemen juga memperbanyak kontrak penjualan, mencari peluang untuk akuisisi tambang baru, menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan. Selain itu, mengoptimalkan sinergi dan efektivitas di semua lini untuk menghasilkan performa bisnis yang kuat dan berkesinambungan.