Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nilai Mata Uang Hancur 800%: Sudan Masuki Jurang Hiperinflasi Tanpa Kendali
Advertisement . Scroll to see content

10 Negara yang Pernah Alami Hiperinflasi, Salah Satunya Indonesia

Minggu, 29 Juli 2018 - 22:02:00 WIB
10 Negara yang Pernah Alami Hiperinflasi, Salah Satunya Indonesia
Masyarakat Zimbabwe memprotes Presiden Rober Mugabe yang menerbitkan surat utang baru pada Agustus 2016. Mereka khawatir negaranya mengalami hiperinflasi yang menghancurkan ekonomi seperti tahun 2008-2009. (Foto: AFP/Wilfred Kajese)
Advertisement . Scroll to see content

3. Yugoslavia (1992-94)

Negara yang kini sudah bubar itu pernah mengalami inflasi rata-rata 313 juta persen per bulan sepanjang April 1992 hingga Januari 1994. Krisis politik dan ekonomi yang menimpa negara tersebut membuat harga-harga barang melonjak. Apalagi, pemerintah terus menerus mencetak uang untuk membiayai defisit anggaran sehingga inflasi tak terkendali.

4. Republik Srpska (1992-94)

Sama seperti Yugoslavia, negara yang kini pecah menjadi Bosnia dan Serbia ini juga mengalami hiperinflasi di periode yang sama. Inflasi negara itu mencapai 297 juta persen sebulan atau 64,3 persen per hari.

5. Jerman (1922-1923)

Negara manufaktur ini pernah mengalami periode terburuk usai kalah dalam Perang Dunia I, terutama dalam kurun waktu Desember-Oktober 1923. Saat itu, inflasi bulanan Jerman mencapai 29.500 persen atau 20,9 persen per hari. Kondisi ini melahirkan pemimpin populis yang terkenal membawa Jerman menuju Perang Dunia II, Adolf Hitler.

6. Yunani (1941-45)

Krisis ekonomi menimpa negara di Semenanjung Balkan ini belum genap 10 tahun lalu. Namun, Yunani pernah menghadapi krisis lebih parah sepanjang Mei 1941 hingga 1945. Saat itu, negara kelahiran para filsuf ini dianeksasi oleh Jerman Cs dan menyebabkan inflasi hingga 13.800 per bulan atau 17,9 persen per hari.

7. China (1947-49)

China sebelum era Deng Xiao Ping terkenal dengan negara miskin dengan populasi besar. Perang sipil berkepanjangan antara kubu nasionalis Chiang Kaishek dan komunis Mao Zedong pada dekade 1940-an membuat negara tersebut mengalami hiperinflasi hingga 5.070 persen setiap bulan atau 14,1 persen setiap hari.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut